Rembang, Gatra.com- Kekeringan mulai melanda warga Desa Pranti, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa tengah. Air embung yang selama ini menjadi satu-satunya sumber air bagi warga kini mulai mengering.

Rini Dwiastuti salah satu warga mengungkapkan bahwa kekeringan sudah berlangsung sejak 2 bulan terakhir. Untuk mendapatkan air bersih warga terpaksa membeli air tangki. "Disini setiap tahun rutin kok. Ini sudah 2 bulan sulit air. Untuk mencukupi kebutuhan beli 1 tangki Rp 130 ribu," kata Rini, Rabu (1/9).

Air tangki tersebut, kata Rini biasanya ia gunakan untuk kebutuhan memasak dan minum. Sedangkan untuk mandi dan mencuci baju, warga mengambil air resapan dari embung yang jaraknya 2 kilometer. "Kalau untuk kebutuhan masak bisa 1 bulan itu (tangki). Kalau nyuci dari air resapan embung," ucapnya.

Rini mengaku, ketika musim kemarau datang, warga hanya mengandalkan bantuan air bersih dan pemerintah maupun swasta. Sebab, di Desanya tidak ada sumber air sama sekali.

"Bantuan tiap tahun itu rutin, dari BPBD dan swasta. Bantuan biasanya seminggu dua kali. Untuk hari ini, ini baru yang pertama," terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pranti, Sudahlan mengungkapkan jika Pemerintah Desa sudah berusaha mencari sumber air. Namun ketika sudah membuat sumur, air tetap tidak keluar.

"Saya sudah ngebor di 10 titik, tidak ada sumber. Makanya satu-satunya itu harus buat cek dam sungai. Itu langkah jangka pendek yang akan kita buat," katanya.

Lebih lanjut, pihaknya mengatakan, kekeringan di Desanya biasnaya berlangsung sampai bulan Oktober mendatang. Dimana saat itu sudah mulai turun hujan.

"Biasanya disini Oktober baru ada air. Itu kalau sudah turun hujan. Jadi untuk saat ini kitainta bantuan. Seperti saat ini terealisasi 5 tangki dari BPBD," jelasnya.