Home Ekonomi Ini Cara BI Tegal Dorong Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan

Ini Cara BI Tegal Dorong Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan

Tegal, Gatra.com –‎ Bank Indonesia (BI) Tegal, Jawa Tengah, terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di wilayah eks Karesidenan Pekalongan. Salah satunya melalui gelaran Sampan (Sapta Mitra Pantura) Digifest 2021 untuk meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat terkait ekonomi dan keuangan digital.

Rangkaian kegiatan yang digelar pada 1–2 September tersebut fokus pada forum webinar mengenai ekonomi digital, talkshow, dan showcasing produk UMKM syariah berbasis digital dalam bentuk virtual fashion show. Kegiatan ini diharapkan dapat menginternalisasi pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital kepada masyarakat luas.

Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, M Taufik Amrozy, mengatakan, digitalisasi perlu dipercepat karena adanya pandemi Covid-19 berdampak pada semakin berkembang dengan pesat digitalisasi di setiap aspek kehidupan. Masyarakat semakin familiar mengadopsi teknologi digital untuk aktivitas ekonomi dan keuangan.

"Inovasi digital mampu menerobos berbagai menjadi hambatan akibat pandemi Covid 19. Ekonomi digital dapat menjadi solusi bagi para UMKM yang mengalami keterbatasan dalam aktivitas pemasaran fisik untuk tetap berproduksi dan memasarkan produknya," ujar Taufik, Rabu (1/9).

Menurut Taufik, ekonomi digital semakin terbantu dengan adanya QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard). Jumlah merchant QRIS di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal pada Agustus 2021 sebanyak 101.750 merchant. Jumlah ini meningkat 63% dari jumlah merchant QRIS pada Desember 2020.

"Pertumbuhan merchant QRIS ini bertujuan untuk dapat mendukung program nasional 12 juta merchant QRIS, di mana saat ini se-Indonesia telah terdapat 8,1 juta merchant," ujar Taufik.

Taufik mengatakan, upaya mendorong digitalisasi di wilayah eks Karesidenan Pekalongan juga telah dilakukan melalui pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di 7 kabupaten dan kota di wilayah eks Karesidenan Pekalongan. Pembentukan tim ini diharapkan dapat mendorong dan memfasilitasi berkembangnya ekosistem ekonomi dan keuangan digital di masing-masing wilayah kerja.

"Dengan adanya TP2DD, diharapkan dapat mewujudkan transparansi, tata kelola keuangan yang lebih baik, meningkatkan potensi penerimaan Pemda melalui pemanfaatan teknologi," ucapnya.

Taufik menyebut digitalisasi di daerah juga sangat strategis untuk memfasilitasi distribusi atau penyaluran, pemantauan dan memastikan agar penyaluran tepat sasaran. Transformasi digital penyaluran bansos berorientasi pada optimalisasi penggunaan layanan keuangan digital dan kebutuhan penerima manfaat bansos yang mengedepankan prinsip cepat, mudah, murah, aman, dan andal.

Sementara itu, Sampan Digifest 2021 dibuka oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, dengan keynote speech Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kegiatan dilanjutkan dengan webinar menghadirkan narasumber Anggota Komisi XI DPR-RI Hendrawan Supratikno, Asisten Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, dan Managing Director Go-Pay Budi Gandasoebrata.

1126