Home Ekonomi BKPM Gandeng ET-Asia Selenggarakan Webinar Publik Kupas Tuntas OSS-RBA

BKPM Gandeng ET-Asia Selenggarakan Webinar Publik Kupas Tuntas OSS-RBA

Jakarta, Gatra.com - Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko atau OSS Risk Based Management (RBA) kian menjadi buah bibir. Portal satu pintu perizinan investasi ini diharapkan dapat mendongkrak tingkat pertumbuhan dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), khususnya di tengah era wabah Covid-19. Sistem yang diluncurkan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini, diharapkan tidak hanya memudahkan perizinan usaha. Atas dasar memenuhi informasi publik mengenai OSS-RBA inilah, BKPM bersama ET-Asia, mitra pelatihan dan edukasi untuk pengembangan sumber daya manusia di Asia, menyelenggarakan sebuah webinar bertajuk Kupas Tuntas OSS-RBA.

Seperti yang telah banyak diketahui, untuk mengimbangi kecepatan perkembangan industri di era digital ini, pemerintah telah memberlakukan OSS sebagai akses satu pintu bagi masyarakat yang hendak mengurus legalitas usaha yang dimilikinya. Melalui Undang Undang nomor 11Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK), skema perizinan di Indonesia dirombak menjadi perizinan berbasis risiko, sehingga penyesuaian dalam sistem OSS untuk mengikuti aturan baru dalam UU CK harus diadakan.

Oleh karena itu, BKPM telah meluncurkan OSS-RBA untuk menyelaraskan sistem perizinan melalui OSS dengan perizinan berbasis risiko sebagaimana diatur dalam UU CK. “Untuk memahami apa yang harus kita perbaiki dalam sistem ini, sistem harus kita jalankan. Ini adalah cara kita untuk menyempurnakannya,” ujar Ade Priaman, Widyaiswara Ahli Madya BKPM yang menjadi salah satu narasumber utama webinar dalam rilis yang diterima Gatra.com, Jumat (3/9). Ade menyampaikan secara komprehensif soal perbedaan OSS-RBA dengan OSS sebelumnya, alur perizinan menggunakan OSS-RBA, serta keuntungan berlakunya OSS-RBA yang akan diterima oleh masyarakat dipandu oleh Danu Pratama Aulia selaku moderator dari ET-Asia.

“Kami sudah menyiapkan tim help center untuk seluruh masyarakat dalam tahap awal berjalannya sistem ini. Pasca tahap awal, help center akan dilanjutkan dengan kanal pengaduan. Pengadaannya jelas untuk penyelesaian masalah teknis. Untuk itu, kami meminta dukungan dari seluruh masyarakat yang membutuhkan bantuan teknis terkait OSS-RBA untuk mendetailkan masalah, sehingga kami bisa memberikan penyelesaian teknis secara jitu,” kata Ade pada webinar yang diselenggarakan pada Kamis (2/9).

Chief Operating Officer ET-Asia, Deasy Widiantie, melalui wawancara singkat pasca webinar, mengatakan antusiasme peserta diharap dapat mewujudkan harapan BKPM dan ET-Asia sebagai penyelenggara webinar ini. “Kami melihat seluruh hadirin sangat aktif dalam pelaksanaan webinar. Ratusan pertanyaan diajukan, meski keterbatasan waktu dan narasumber kami tidak dapat menjawab secara keseluruhan. Namun harapan kami jelas, bahwa masyarakat dapat memahami nasib perizinan di Indonesia pasca diluncurkannya OSS-RBA ini. Sistem ini adalah harapan dari banyak pelaku usaha,” ujar Deasy.

Webinar Kupas Tuntas OSS-RBA yang diadakan via Zoom ini dihadiri oleh 500 peserta, dan lebih dari 300 penonton menyimak melalui YouTube. “Kupas Tuntas OSS-RBA merupakan salah satu event online terbesar kami. Namun sejak awal perencanaan webinar ini akan diselenggarakan, fokus ET-Asia tidak hanya soal kuantitas hadirin, namun juga kualitas materi yang akan dikupas, " kata Maulidza Oemar, Public Relations dari ET-Asia.

339