Kupang, Gatra.com- Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan Nahdlatul Ulama (NU) adalah milik bersama anak bangsa. Bukan saja saja sebuah organisasi keagamaan akan tetapi merupakan sebuah organisasi kebangsaan, yang patut dimiliki oleh seluruh anak bangsa ini.

“NU bukan hanya milik kelompok tetapi merupakan milik bangsa karena orang-orang didalam NU mempunyai satu kesamaan yaitu berpikir untuk bangsa. Salah satu buktinya adalah saat ini saudara-saudara kita yang beragama khonghucu hari ini bisa merayakan hari raya imlek adalah berkat salah satu petinggi NU yaitu alm. K. H. Abdurahman Wahid,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat saat membuka Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama ke 10 Provinsi NTT di Asrama Haji, Jumad malam ( 3/9)

Lebih lanjut Viktor menegaskan kehadirannya pada acara konfrensi wilayah NU ini bukan hanya suatu kewajiban sebagai seorang Gubernur tetapi untuk menunjukan rasa terimakasih kepada para ulama yang telah menjadi fondasi pendiri dari seluruh nilai-nilai kebangsaan.

“Maka dari itu organisasi NU tidak boleh hanya dijaga oleh saudara-saudara kita yang beragama Islam saja. Tetapi juga oleh kita semua yang non muslim karena organisasi ini milik kita bersama,” tegas Viktor.

NU jelas Viktor cukup berperan dalam pembangunan bangsa. Antaranya setiap hari raya keagamaan yang bukan islam, Banser NU selalu berada dibarisan depanmenjaga umat beriabadah.

“Ini fakta. Setiap perayaan hari keagamaan Banser NU selalu terlibat menjaga umat beribadah. Lihat saja perayaan Natal dan Paskah untuk umat Kristen, Banser NU selalu dengan kostum kebesaranya ikut menjaga kita beribadah,” kata Viktor.