Home Info Pendidikan Uji Coba PTM Terbatas di Bekasi Berjalan Lancar

Uji Coba PTM Terbatas di Bekasi Berjalan Lancar

Jakarta, Gatra.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas telah dilaksanakan di wilayah PPKM Level 3, salah satunya di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, mengatakan pelaksanaan PTM untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dimulai sejak 1 September lalu berjalan dengan lancar. Hal ini juga terjadi pada Sekolah Dasar (SD) yang dimulai pada 6 September kemarin.

Antusiasme peserta didik, lanjut Inayatullah, terlihat saat mereka belajar di dalam kelas. Dalam satu kelas rombongan belajar (rombel) hanya 50 persen. Sisanya setelah rombel pertama usai kegiatan belajar mengajar (KBM). Sedangkan untuk waktu pembelajaran pun dipersingkat. Untuk SMP waktu belajar satu mata pelajaran mendapat jatah  30 menit dan untuk SD 25 menit. “Sesuai anjuran ya untuk satu rombel kapasitasnya maksimal 50 persen. Jadi maksimal belajar di sekolah 3 jam,” papar Inayatullah.

Di Kota Bekasi terdapat 139 SMP dan 616 SD yang sudah menerapkan PTM ini. Saat melaksanakan KBM tiap sekolah harus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Inayatullah mengakui pada penerapan prokes terdapat kesulitan yakni tiap siswa masih sulit menerapkan prokes di luar sekolah.

Tantangan lainnya yang ditemui yakni, masih adanya orangtua yang belum mengizinkan anaknya untuk kegiatan belajar langsung. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pembentukan karakter anak di sekolah. “Character building ada dalam proses belajar mengajar di sekolah. Namun dengan belajar di rumah ya tidak maksimal pembetukannya,” ungkapnya.

Untuk tingkat Paud akan diadakan pada 20 September mendatang setelah melakukan proses evaluasi tatap muka pembelajaran. Sementara untuk tingkat SMA pada penerapannya sama seperti tingkat SMP. Namun untuk data SMA ada di tingkat Provinsi. “Pelaksanaannya sesuai dengan SKB 4 Menteri ya, hanya pengembangan di tingkat masing-masing saja,” ujarnya.

Inayatullah berharap meski dalam PTM terbatas dapat terus berjalan lancar. Dibutuhkannya komitmen, konsistensi bersama antara pemerintah, pihak sekolah dan orangtua murid. Dengan demikian proses kualitas KBM dapat meningkat.

 

 

203