Home Gaya Hidup Hadiri Merti Desa, Wawali Optimis Gerakkan Pariwisata Berbasis Pertanian

Hadiri Merti Desa, Wawali Optimis Gerakkan Pariwisata Berbasis Pertanian

Salatiga, Gatra.com – Wakil Wali Kota Salatiga, Dr. Muh Haris, SS, M.Si, memberikan apresiasi kepada Lurah Kauman Kidul beserta gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, yang menyelenggarakan kegiatan Merti Desa mengawali musim tanam padi, Rabu (8/9).

Menurut Haris, Kauman Kidul merupakan salah satu lumbung pangan Kota Salatiga. Oleh karena itu dia menitipkan lahan di Kauman Kidul tersebut agar tetap dijaga, baik untuk budi daya tanaman padi maupun tanaman lain. “Merti Desa memasuki masa tanam padi ini menjadi sarana serentak untuk mulai menanam, kemudian mengakhirinya dengan panen raya,” ujarnya.

Sebagai salah satu lumbung pangan Kota Salatiga, diharapkan lahannya bisa dipertahankan dan tidak dialihfungsikan menjadi hunian. “Kami juga ingin mengalokasikan pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga berharap akan tumbuh sektor pariwisata berbasis pertanian di Kauman Kidul,” sebutnya.

Berkaitan dengan keberadaan Pasar Sitalang yang cukup viral dengan kegiatan pertanian berbasis pariwisata (niansista) di wilayah tersebut, lanjut Haris, diharapkan menjadikan warga masyarakat setempat semakin sejahtera.

Atas dasar itu, dia mengajak seluruh warga di Kauman Kidul untuk selalu menjaga dan maju bersama, terlebih Kauman Kidul memiliki lurah milenial yang berpotensi mampu memajukan pariwisata. “Pemerintah Kota Salatiga akan berupaya memberikan perhatian secara maksimal,” terangnya.

Sementara, Lurah Kauman Kidul, Sumarno, S.Ag, MM, menyebutkan bahwa kegiatan Merti Desa di masa PPKM level 3 ini, diharapkan menjadi persiapan kembali menggerakkan kegiatan pariwisata Sitalang yang selama hampir dua tahun ini terkendala Pandemi Covid-19. Diakui, pihaknya saat ini tengah mengembangkan UMKM di Pasar Sitalang setiap Hari Sabtu dan Minggu. Dimana, Jalan Usaha Tani (JUT) kawasan Sitalang, telah menjadi trek favorit bagi para masyarakat yang berolahraga sembari menghirup udara sejuk.

“Luas sawah di Kauman Kidul sekitar 70 hektar, 30 hektar diantaranya adalah sawah bengkok, maka dari itu Pemerintah memiliki andil besar bagaimana mempertahankan pertanian di Kauman Kidul,” jelasnya.

Dia menerangkan, beberapa waktu lalu ada investor dari luar yang berusaha masuk di tanah bengkok tersebut. Namun masyarakat sepakat untuk tidak menerimanya. “Akan kami kembangkan sesuai dengan potensi masyarakat, sehingga masyarakat tidak menjadi penonton di rumahnya sendiri,” tandasnya.

356