Home Kebencanaan Musim Kemarau, BPBD Antisipasi Kekeringan

Musim Kemarau, BPBD Antisipasi Kekeringan

Karanganyar, Gatra.com - Kekeringan di musim kemarau mulai berdampak pada suplai air bersih di permukiman warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar menerima permohonan pembuatan sumur dalam di wilayah Jumantono.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi mengatakan pembuatan sumur artesis tersebut dirasa mendesak. Sebab, sumur tanah di permukiman wilayah Jumantono mengering. Sedangkan di wilayah itu belum dibangun pipa jaringan PDAM.

"Kami mendapat laporan di wilayah Jumantono mulai kekeringan. Warganya meminta dibuat sumur dalam," katanya kepada Gatra.com, Rabu (8/9).

Pembuatan sumur air dalam dinilai lebih efektif dan efisien karena mampu menyuplai kebutuhan pokok tersebut ke lebih dari satu keluarga. Kandungan airnya pun stabil.

Namun demikian, belum ada program pembuatan sumur dalam bersumber APBD di waktu dekat. Satu-satunya cara dengan meminta bantuan CSR atau dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). BPBD juga sedang menyurvei wilayah mana saja yang mengalami kekeringan.

"Pengajuannya ke instansi lain sekalian mana saja yang mengalami kekeringan dan butuh sumur dalam," katanya.

Sementara itu PUDAM Tirta Lawu menambah pasokan air baku dari sumber lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Pancot Tawangmangu. Dari sumber air itu, mampu mengalirkan melalui pipa ke Koripan, Matesih.

"Area sumber air itu milik Perhutani. Kita sudah membuat kerjasamanya. Mulai dialirkan awal tahun 2022. Kami pastikan pengambilan sumber air itu tidak mengganggu kebutuhan air warga Pancot," kata Dirut PUDAM Tirta Lawu Prihanto.

Sedangkan pembuatan pipa transmisi air bersih di Mojogedang dipastikannya sudah selesai. Target pelanggan baru sebanyak 2.500 rumah tangga miskin di wilayah itu. "Di wilayah Mojogedang air masih sulit dicari. Harus beli atau membuat sumur dalam. PUDAM mulai merambah ke wilayah itu dan yang kekeringan," katanya.


 

1087