Home Info Sawit PASPI: Membenci Sawit Picu Deforestasi Global

PASPI: Membenci Sawit Picu Deforestasi Global

Jakarta, Gatra.com – Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) menyatakan minyak sawit memiliki produktivitas paling tinggi dibandingkan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai, minyak rapseed, serta minyak biji bunga matahari.

Direktur Eksekutif PASPI, Tungkot Sipayung menjelaskan satu hektar (ha) lahan mampu menghasilkan 4,3 ton minyak sawit. Jumlah itu jauh lebih besar dibandingkan minyak rapseed yang hanya 0,7 ton/ha, minyak biji bunga matahari 0,52 ton/ha, serta minyak kedelai 0,45 ton/ha.

“Luas areal perkebunan sawit dunia hanya 24 juta hektar. Jadi, sawit adalah yang paling sempit dari segi lahan. Sementara, luas areal kedelai mencapai 127 juta hektar, lalu rapseed 35,5 juta hektar, dan bunga matahari 27,6 juta hektar,” jelasnya.

Menurut Tungkot, penghapusan sawit bisa menimbulkan ekspansi lahan yang luas guna memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia. Dia memperkirakan, mesti ada penambahan lahan kedelai seluas 112 juta hektar, rapseed 30 juta hektar, dan sunflower 25 juta hektar.

“Jika tidak ada sawit, maka dunia harus meningkatkan deforestasinya sebesar 167 juta hektar untuk ekspansi kedelai, rapseed, dan bunga matahari. Itu kalau tidak mau ada sawit, sayangnya ini berarti adalah kita mendorong deforestasi dunia,” jelasnya.

Tungkot menuturkan, kebutuhan minyak nabati akan semakin tinggi. Namun, hal itu tidak dibarengi peningkatan produksi minyak nabati yang memadai untuk memenuhi konsumsi tersebut.

“Sawit bukan hanya menyediakan minyak nabati, tapi ia adalah minyak nabati yang hemat deforestasi. Kalau dunia tidak punya sawit, maka deforestasi di dunia akan lebih besar lagi. Tidak ada komoditas di dunia yang berkembang tanpa deforestasi, tapi kita harus memilih yang paling efisien dan sedikit deforestasi, itu adalah sawit,” tegasnya.

347

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR