Home Info Sawit Indonesia-Belanda Perluas Kerja Sama di Bidang Kelapa Sawit

Indonesia-Belanda Perluas Kerja Sama di Bidang Kelapa Sawit

Jakarta, Gatra.com – Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja ke Den Haaq, Belanda dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia - Belanda. Dalam lawatan tersebut Menlu Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda (PM) Mark Rutte dan Menlu Belanda Sigrid Kaag, membahas sejumlah isu yang salah satunya terkait Kelapa Sawit Berkelanjutan.

“Selain masalah vaksin dan obat-obatan, dalam pertemuan baik dengan PM maupun Menlu Belanda, pembicaraan juga menyinggung mengenai kelapa sawit, vegetable oils, dan SDGs,” tutur Retno Marsudi dalam keterangan resminya pada Jumat, (02/07).

Belanda merupakan salah satu importir utama kelapa sawit Indonesia di Uni Eropa. Sekitar 15% ekspor Indonesia ke Belanda terdiri dari produk Kelapa Sawit dan turunannya.

Terkait posisi sawit di Uni Eropa, Menlu RI menjelaskan bahwa pesan Indonesia mengenai fair treatment untuk sawit sangat dipahami Belanda, dan ke depan akan dilakukan kerja sama yang lebih luas dalam konteks vegetable oils (minyak nabati-red) dan SDGs.

Menlu RI menjelaskan selama ini antara Indonesia-Belanda telah berlangsung kerja sama untuk meningkatkan sustainability kelapa sawit, yaitu melalui Kerja Sama Produksi Kelapa Sawit Berkelanjutan.

Program senilai EUR 5 juta ini berlangsung selama 5 tahun sejak 2019-2023, dan memberikan program-program produksi kelapa sawit berkelanjutan bagi petani-petani di Sumatra dan Kalimantan, termasuk dukungan kepada petani kecil dalam memenuhi sertifikasi ISPO. Kerja sama akan diperluas mencakup juga minyak nabati lainnya dalam konteks kontribusi terhadap SDGs 2030.

“Jadi sekali lagi, kita bicara tidak hanya mengenai sawit, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, yaitu minyak nabati lainnya, dan kaitannya dengan SDGs 2030,” kata Ratna Marsudi.

Pertemuan tersebut juga membahas penyelenggaraan bersama sebuah seminar mengenai vegetable oils dan SDGs 2030 dan juga studi dan riset bersama terkait sustainable vegetable oils dengan partisipasi dari swasta, institusi akademik, dan lainnya.

“Usulan kerja sama dari Indonesia berupa riset dan seminar mengenai vegetable oils dan SDGs akan ditindaklanjuti segera” ujar Retno Marsudi.

Belanda adalah salah satu mitra ekonomi Indonesia terpenting di Uni Eropa. Dari sisi Perdagangan, pada 2019 Belanda adalah negara tujuan ekspor RI terbesar di Eropa dengan nilai sekitar USD 3,2 miliar. Di tengah Pandemi Covid, pada 2020 ekspor Indonesia ke Belanda senilai USD 3,1 miliar. Pelabuhan Rotterdam Belanda juga merupakan hub penting perdagangan minyak Sawit ke kawasan Uni Eropa.

Dari sisi investasi, pada tahun 2019 Belanda merupakan investor terbesar dari Eropa dengan 1.346 proyek senilai USD 2,6 miliar. Di tahun 2020 di saat pandemi, Belanda menjadi investor kedua terbesar setelah Swiss dengan nilai USD 1,4 miliar.

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR