Home Info Sawit Sumber Pendapatan Petani Selama Replanting Sawit

Sumber Pendapatan Petani Selama Replanting Sawit

Jakarta, Gatra.com— Untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat, pemerintah mendorong peremajaan pohon-pohon tua dengan produktivitas rendah. Upaya tersebut telah diwujudkan melalui penerapan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang mendapat dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) serta penggunaan bibit unggul.

Selama peremajaan atau replanting berlangsung, pendapatan petani praktis menurun untuk selama beberapa waktu. Karena itu, perlu adanya sumber pendapatan lain agar perekonomian petani tidak terganggu.

Sejumlah ladang usaha bisa digarap petani selama proses itu berlangsung, mulai dari pemanfaatan limbah hingga penerapan polikultur pada lahan sawit yang diremajakan. Berikut beberapa potensi pendapatan bagi petani yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

1. Batang sawit tua

Batang sawit tua yang ditebang dalam proses peremajaan tidak langsung menjadi limbah yang tak berguna. Air nira yang terdapat dalam batang sawit tua dapat diolah menjadi gula merah sawit. Nilai ekonomi dari gula merah sawit dapat memberikan pendapatan bersih sekitar Rp18–Rp22 juta per hektar.

Tidak hanya itu, pengambilan air nira dari batang sawit juga dapat mengurangi serangan hama kumbang tanduk (Oryctes rhynoceros), yang selama ini sering menyerang tanaman sawit yang diremajakan.

Batang sawit tua yang telah diambil niranya tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku furnitur atau mebel, kayu lapis, dan flooring. Harga jual batang sawit ini juga tidak jauh berbeda dibandingkan harga kayu alam.

2. Pelepah sawit

Pelepah sawit dapat diolah menjadi sapu lidi dengan nilai ekonomi mencapai Rp2.500–Rp4.500. Sapu lidi sawit tersebut tidak hanya dipasarkan dalam pasar lokal, namun juga sudah merambah pasar ekspor.

Tidak hanya sebagai sapu lidi, tetapi lidi dari pelepah sawit juga dapat diolah lebih lanjut menjadi piring anyaman cantik. Harga dari piring anyaman tersebut mencapai Rp8.000 per satuan.

3. Pola Tanam Polikultur

Polikultur yang dilakukan pada lahan kebun sawit berusia TBM (< 4 tahun) juga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan pekebun sawit. Jenis tanaman semusim berumur pendek yang berpotensi tumbuh dengan baik sesuai kondisi di perkebunan sawit dan dapat ditumpang sari dengan sawit, di antaranya jagung, padi gogo, kacang tanah, kedelai, tanaman hortikultura (bawang merah, kangkung, sawi, semangka, pisang, dan lainnya).

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR