Home Kesehatan Mengenal Konsep Karantina Bermartabat Ala Masyarakat Adat

Mengenal Konsep Karantina Bermartabat Ala Masyarakat Adat

Jakarta, Gatra.com – Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Ruka Simbolinggi, mengungkapkan bahwa masyarakat adat di Indonesia biasanya menerapkan konsep karantina bermartabat untuk warganya yang baru pulang kampung dari luar wilayah saat pandemi Covid-19 melanda.

“Ketika kota menjadi tempat yang paling tidak aman di muka bumi ini, maka kampung-kampung itu menjadi tempat pulang. Anak-anak yang sekolah terpaksa banyak yang harus pulang dan kemudian sesampai di kampung itu mengalami yang disebut dengan karantina bermartabat,” ujar Ruka dalam konferensi pers virtual pada Rabu, (8/9/2021).

“Kami menyebutnya karantina bermartabat karena mereka diurus sesuai dengan apa yang ada di kampung. Ada yang dibuatkan pondok di ladang, sampai selama dua minggu, berladang aja. Ada juga yang di hutan. Ada juga yang perjalanan ke kampung itu singgah-singgah sehingga begitu sampai di kampung dianggap sudah aman tidak membawa penyakit,” imbuh Ruka.

Selain melakukan karantina berratabat untuk warganya yang baru pulang kampung dari luar wilayah, Ruka juga menyebut bahwa masyarakat adat doyan mengonsumsi ramuan-ramuan tradisional, melakukan berbagai ritual adat untuk mengusir virus, hingga menyediakan pembendaharaan makanan untuk beberapa bulan.

Hingga saat ini, keberhasilan masyarakat adat mengatasi pandemi Covid-19 cukup menyita perhataian. Suku Baduy, misalnya, sukses mencapai prestasi nol kasus Covid selama setahun.

Hanya saja, belakangan ini—tepatnya pada bulan Agustus 2021 ketika varian Delta menyebabkan gelombang pandemi kedua di Indonesia—terdapat dua kasus positif yang ditemukan di wilayah mereka. Walau begitu, secara umum masyarakat adat Baduy dinilai sukses menghalau pandemi yang sudah melanda Indonesia selama satu setengah tahun ini.

 

128