Home Internasional Menhan RI dan Australia Tandatangani MoU Kerjasama Militer

Menhan RI dan Australia Tandatangani MoU Kerjasama Militer

Jakarta, Gatra.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengadakan pertemuan tahunan 2+2 dengan Menhan Australia, Peter Dutton, dan Menlu Australia, Marise Payne, di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta, Kamis (09/09).

Keempat menteri membahas sejumlah permasalahan, di antaranya terkait upaya pemulihan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi, bidang pertahanan dan keamanan konter terorisme. Selain itu juga kerja sama konter disinformasi dan siber, serta kemitraan di kawasan Indo-Pasifik dan keamanan maritim.

Dalam konteks pertahanan, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia-Australia baru saja menandatangi nota kesepahaman yang penting bagi strategi pertahanan di masa mendatang. "Kami sudah menyetujui dan juga berupaya untuk meningkatkan kemitraan ini agar bisa menjadi perjanjian yang mempunyai payung hukum demi meningkatkan stabilitas," kata Prabowo dalam konferensi pers yang digelar secara virtual hari ini.

Prabowo juga mengungkapkan akan ada kerjasama terkait taruna militer Indonesia dan Australia. Australia, kata Prabowo, akan membuka kesempatan bagi calon tentara Indonesia untuk berlatih di akademi militer di negara Kanguru tersebut. "Australia juga akan membuka wilayahnya untuk bisa latihan militer bersama," ucap Prabowo.

Utusan Australia, Menteri Luar Negeri Marise Payne dan Menteri Pertahanan Peter Dutton pada hari Kamis datang langsung ke Indonesia, menjadi kunjungan menteri pertama dari Australia sejak awal pandemi. Ada tiga nota kesepahaman yang ditandatangani yakni1. MoU on Countering Terrorism and Violent Extremism; 2. MoU on Cyber Cooperation and Emerging Cyber Technology; and 3. Arrangement on Defense Cooperation, that just signed by the two Defense Ministers.

Kunjungan ke Indonesia kali ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan antara menteri luar negeri dan pertahanan Australia dengan mitranya di Indo-Pasifik, seperti India dan Korea Selatan. Selain masalah pertahanan dan keamanan, keempat menteri mengatakan bidang lain juga turut dibahas, termasuk perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik dan perkembangan politik di Afghanistan serta di Myanmar.

 

341