Home Milenial Prodi Desain Interior UNTAR Jadi Model COE Merdeka Belajar

Prodi Desain Interior UNTAR Jadi Model COE Merdeka Belajar

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kepada Program Studi (Prodi) Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Tarumanagara sebagai model Center of Exellence (CoE).

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Tarumanagara, Kurnia Setiawan, mengaku dengan dijadikannya Program Studi Desain Interior sebagai model CoE melalui hibah MBKM, maka pihaknya siap berkolaborasi dengan Universitas lainnya yang memiliki Fakultas dengan keilmuan Desain interior dalam bersama membangun sumberdaya mahasiswa yang kompeten, unggul, dan kreatif.

"Secara umum ada perubahan besar pada pendidikan Indonesia melalui MBKM ini. Ada cara pandang dan paradigma baru, bahwa belajar bukan cuma di kampus, bukan cuma mata kuliah biasa. Disini, kami siap bersama-sama teman-teman, untuk belajar dan berbagi soal kewirausahaan, magang, studi independen, dan penelitian," kata Kurnia dalam Workshop pembekalan MBKM Prodi Desain Interior UNTAR secara daring, Kamis (9/9).

Ketua Prodi Desain Interior UNTAR, Maidi Widya Mutiara, menyebut dengan dijadikannya Prodi tersebut sebagai Model Center of Exellence, maka otomatis prodi pun telah menyiapkan kurilulum yang mendukung program dan semangat Merdeka Belajar yang disampaikan oleh Kemendikbudristek. Dalam penyelarasan kurikulum misalnya, Maitri menyebut kurikulum sudah disiapkan oleh pihaknya dan sejatinya terimplementasi dalam satu tahun terakhir.

"Program kita 3,5 tahun selesai. Di semester satu dan dua, fokus pada pembekalan di internal prodi. Dan di semester 5, mahasiswa berkesempatan untuk mengambil matkul lintas prodi. Dan di semester 6 mahasiswa full bisa mengambil program magang di industri," ujar Maitri.

Perubahan kurikulum tersebut pun diakui sebagai turunan semangat MBKM yang mendorong adanya kemerdekaan mahasiswa untuk lebih fleksibel dalam menjalani perkuliahan. Diakui Maitri, pada kurikulum kali ini, prodinya memang sengaja memangkas jumlah mata kuliah yang bisa diambil mahasiswa di semester 1-4.

"Hal ini guna membuat mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman lebih menyeluruh dari kegiatan magang diluar perkuliahan. Kita ingin muncul mahasiswa yang mampu kreatif dan problem solver di bidang ilmu desain interior," ujarnya.

452