Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 22 saksi sudah diperiksa oleh Direktorat Kriminal Umum terkait kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang. Pemeriksaan ini dilakukan oleh Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri.

Kepala Bidang Humas Kombes Pol Yusri Yunus berujar bahwa 22 saksi tersebut terbagi menjadi 3 kluster. "22 saksi sudah kita lakukan pemeriksaan, dibagi menjadi 3 klaster,"ujar Yusri di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (09/09).

Yusri menjelaskan bahwa kluster pertama adalah petugas yang berjaga, kluster kedua adalah warga binaan atau narapidana yang selamat, dan kluster ketiga adalah pendamping warga binaan.

Menurut Yusri, arah dari pemeriksaan ini untuk mengetahui keterangan seperti sumber api dan lain sebagainya.iYusri juga mengucapkan, arah penyidakannya adalah Pasal 187 dan Pasal 188 KUHP juga Pasal 359 KUHP tentang kelalaian.

"Ini arahnya kesana. Apakah memang ada kesengajaan, unsur kesengajaan dibakar atau tidak? Atau di 359 unsur kelalaiannya apa sekarang? Ini masih didalami oleh teman-teman dari Penyidik Polda Metro Jaya,"tutur Yusri.

Saat ini, kata Yusri, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor Inafis) masih terus melakukan olah TKP untuk mengumpulkan alat-alat bukti yang ada untuk bisa mengetahui sumber api. Hal ini menurutnya masih dilakukan pengujian secara laboratoris.

Mengutip keteragan tertulis dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang diterima Gatra pada Rabu (08/09), kebakaran ini terjadi di Blok C pada pukul 01.50 WIB. Penyebabnya sementara ini diduga dari konsleting listrik.

"Di blok hunian Chandiri 2 (Blok C 2) pada Rabu, 8 September 2021 pukul 01.50 WIB," mengutip keterangan tertulis dari Ditjenpas pada Rabu (08/09).

Saat ini, total korban meninggal dunia dari kebakaran ini adalah 44 orang. Terdapat 3 korban lain yang meninggal dunia pada Kamis (09/09) setelah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang pada Rabu (08/09).