Jakarta, Gatra.com- Industri sawit dalam negeri terus berkembang. Plt Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan industri sawit mampu menghasilkan 160 produk hilirisasi dari bahan baku minyak sawit mentah atau CPO untuk meningkatkan nilai tambah.

"Kami mencatat di perindustrian terdapat 160 produk hilir yang mampu diproduksi di dalam negeri. Baik untuk keperluan pangan, nutrisi, maupun bahan kimia dan juga sebagai bahan bakar energi baru terbarukan," katanya dalam keterangannya di Jakarta, (9/9).

Jumlah produk sawit Indonesia sudah didominasi oleh produk hilirisasi yaitu sebesar 80% ketimbang dijual dalam bentuk bahan baku minyak sawit mentah sekitar 15 %. Dari hasil produk tersebut, kata Putu, bahwa jumlah produk hilirisasi ini semakin bertambah dari tahun ke tahun.

Putu berharap industri sawit Indonesia ke depannya berfokus pada pengembangan energi baru terbarukan yang menjadi andalan Indonesia di mata dunia.

"Iya, ke depannya perindustrian kita semua harapkan bisa produksi green fuel dan ini andalan kita," ujarnya.

Putu pun menambahkan produk oleokimia dari minyak sawit pada periode Januari-Mei 2020 meningkat 10,47% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.

"Diawal pandemi terdapat kenaikan ekspor oleochemical sebesar 10,47% dengan volume 1,66 juta ton atau senilai 1,5103 miliar doollar AS dibandngkan dengan sebelumnya. Januari-Mei kenaiakn 10%," ucapnya.

Menurut Putu Industri kelapa sawit di Indonesia bisa menjadi salah satu sumber daya yang akan menggerakkan perekonomian Indonesia sehingga mampu mandiri dan inklusif.  Hingga saat ini Indonesia menjadi negara yang memiliki pangsa pasar minyak nabati terbesar di dunia dengan minyak kelapa sawit yaitu sebesar 45% pasar global.