Home Info Sawit Peluang Ekspor Industri Produk Oleokimia Sawit Terbuka Lebar

Peluang Ekspor Industri Produk Oleokimia Sawit Terbuka Lebar

Jakarta, Gatra.com-  Peluang Indonesia untuk memperbesar ekspor produk oleokimia masih terbuka lebar. Minyak sawit yang digunakan sebagai bahan baku produk oleochemical atau oleokimia memiliki peran dalam membuat berbagai produk seperti sabun dan glycerine yang merupakan bahan baku pembuatan hand sanitizer. Di masa pandemi Covid-19 produk-produk kesehatan mengalami peningkatan permintaan dari konsumen.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika dalam dialog webinar Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) dan Majalah Sawit Indonesia, bertajuk "Momentum Industri Oleokimia Indonesia di Pasar Global: Peluang dan Tantangan" mengatakan pada awal pandemi ini, terdapat kenaikan ekspor oleochemical sebesar 10,47%. Dengan volume 1,66 juta ton atau senilai 1,53 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (setara dengan 21,8 triliun rupiah).

"Jadi Januari-Mei kenaikannya udah seperti itu, 10,47%. Ini adalah suatu yang tidak gampang untuk dibendung ya karna memang dibutuhkan dan sangat kompetitif. Industri ini juga perlu diapresiasi ya, tidak saja dari sudut pandang ekonomi, tetapi juga dari sudut pandang kemanusiaan seperti kami sampaikan tadi bagaimana berperan di dalam memutus rantai persebaran pandemi COVID-19," ucapnya secara daring (9/9).

Putu mengatakan pemerintah Indonesia terutama dari Kemenperin telah menjadikan industri oleokimia ini sebagai salah satu produk nasional, yang perlu dijaga secara keberlanjutan dan pertumbuhan industrinya agar tumbuh secara berkualitas. Ia menuturkan Kemenperin juga sudah memberikan beberapa fasilitas serta dukungan bagi industri oleochemical, seperti penerbitan, monitoring atau pemantauan dan ijin operasi mobilitas kegiatan industri. Hal ini bertujuan agar senantiasa mereka tetap produktif di tengah pandemi.

"Industri oleochemical ini merupakan industri kritikal. Di samping itu, mereka berharap walaupun tengah menghadapi pandemi COVID-19, industri oleochemical atau oleokimia dapat beroperasi 100%, tentu dengan protokol kesehatan yang ada," paparnya.