Home Hukum Wow, Polisi Gagalkan Penyelundup Benur Rp14 Miliar Tujuan Luar Negeri

Wow, Polisi Gagalkan Penyelundup Benur Rp14 Miliar Tujuan Luar Negeri

Palembang, Gatra.com  - Satuan Reskrim Unit Pidana Khusus, Polrestabes Palembang, Kanit Pidsus AKP Tohirin berhasil menggagalkan penyelundupan benur atau baby lobster senilai Rp14 Miliar. Petugas juga mengamankan driver mobil Kijang Innova bernopol BG 1628 AN, AS (42) warga Lampung, untuk pemeriksaan lebih lanjut, Jumat (10/9).

Penangkapan berawal saat petugas menerima informasi, masuknya mobil jenis Kijang Innova bernopol BG 1628 AN yang sudah dimodivikasi mengangkut bibit udang jenis Mutiara dan Pasir. Kecurigaan petugas pun terbukti dengan menemukan 18 box sterofoam berisikan benih lobster, yang ditaksir nilainya dapat merugikan negara sekitar Rp14 Miliar.

“Tersangka kita tangkap saat masuk gerbang tol Keramasan. Ketika digeledah, ternyata tersangka membawa bibit lobster, berupa 83.200 ekor benih lobster jenis pasir dan 8.256 ekor benih lobster jenis mutiara. Kini kami masih gali lagi keterangan tersangka, guna pengembangan lebih lanjut,” terang Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra didampingi Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi, saat press release.

Kapolrestabes Palembang menjelaskan, bibit lobster yang dibawa tersangka berasal dari Labuhan ratu menuju Jambi dan diduga kuat akan dibawa keluar negeri. 
“Alhamdullilah penyelidikan anggota kita selama dua pekan terakhir membuahkan hasil, dengan mengungkap penyelundupan benih udang ini,” jelasnya

Irvan menambahkan, tersangka akan dijerat pasal 92 Jo pasal 26 ayat (1) UU RI No 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU No 31 Tahun 2004 tentang perikanan,“ Tersangka terancam delapan tahun penjara, sesuai UU Karantina,” urainya.

Kepada petugas, tersangka mengaku sudah empat kali mengantarkan pesanan dengan upah Rp1 juta.

“Tugas saya membawa benih lobster dengan menggunakan mobil rental yang telah dipesan oleh teman. Pesanan ini saya bawa dari Labuhan ratu menuju Jambi. Sesampai Jambi sudah ada orang yang menyambutnya, disaat itulah upah saya dikirim melalui rekening,” jelasnya.

Tersangka tidak tahu kalau bakal beresiko besar seperti ini. 

“Sejauh ini saya tidak pernah berfikir akan seperti ini. Saya hanya mengharapkan upah, untuk keluarga,” katanya.

279

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR