Home Gaya Hidup Ikut Tes SKD Wajib Non Reaktif Covid-19

Ikut Tes SKD Wajib Non Reaktif Covid-19

Karanganyar, Gatra.com – Bakal calon abdi praja wajib non reaktif covid-19 sebelum mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS dan PPPK tahun 2021. Namun, bakal calon abdi praja yang terkonfirmasi positif Covid-19, tak serta merta ditolak menjalani ujian SKD. Jadwal ujian susulan diatur setelah mereka benar-benar sembuh.

Hal itu disampaikan Kabid Pembinaan Ketenagakerjaan dan Kesiswaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Sawaldi, kepada Gatra.com di sela pemantauan pelaksanaan swab antigen bagi peserta ujian di Labkesda Cangakan, Minggu (12/9). 

Tercatat 584 peserta tes SKD pelamar PPPK diambil spesimen lendir hidungnya. Mereka adalah peserta yang akan mengikuti ujian berbasis komputer di SMAN 1, SMKN 1 dan SMKN 2 Karanganyar pada Senin (13/9). 

Sawaldi mengatakan, hingga urutan ke 400 pengambilan spesimen, belum satu pun yang dinyatakan positif Covid-19.”Setelah diambil spesimen, kemudian uji lab 15 menit kemudian hasilnya keluar. Negatif semua Alhamdulilah,” katanya.

Selain menunjukkan hasil rapid tes antigen, mereka juga wajib menunjukkan bukti vaksin Covid-19 minimal dosis I. Lebih lanjut Sawaldi mengatakan, apabila hasil swab antigen menunjukkan hasil reaktif, maka tidak diperkenankan mengikuti ujian SKD jadwal reguler. Mereka diberi kesempatan mengikuti SKD usai isolasi mandiri dan menunjukkan hasil negatif Covid-19. 

Aturan serupa diterapkan bagi penyintas Covid-19 yang belum 3 bulan masa tunggu vaksinasi. “Kalau reaktif, dilaporkan dulu ke Pemprov. Baru kemudian dijadwal ujian susulan. Insya Allah bobotnya sama dan tidak menggugurkan seleksi hanya karena hasil swab-nya positif,”katanya.

Ujian SKD PPPK dijadwalkan Senin-Rabu (13-15/9). Bagi mereka yang mengikuti ujian Selasa dan Rabu besok, maka tes swab-nya disarankan di puskesmas terdekat. Dalam hal ini, Pemkab Karanganyar membebaskan seluruh biaya. Syaratnya KTP dan domisili Karanganyar. Ia mengatakan penjadwalan swab antigen penting karena masa berlakunya hanya sehari saja.

Sementara itu Guru Honorer SMAN Kebakkramat, Eka Kurniawati mengatakan seleksi PPPK memberinya kesempatan menjadi abdi praja. Ia mengharapkan perbaikan kesejahteraan. “Selama sembilan tahun mengabdi menjadi honorer, penghasilannya selain mepet juga ‘senin – kamis’. Artinya enggak selalu tepat diberikan sesuai tanggal gajian. Semoga bisa lolos. Saya mendaftar di SMAN Kebakkramat. Kebetulan ada formasinya,” katanya.

Ia mengapresiasi pemerintah kabupaten yang memberikan fasilitas swab antigen gratis ke peserta ujian. “Gaji saja enggak sampai Rp400 ribu. Kalau disuruh swab antigen Rp100 ribu-Rp150 ribu, sudah berat. Dengan adanya fasilitas dari Pemkab Karanganyar, memberikan suport,” katanya.   

8011