Home Kebencanaan Raja Yogya Titahkan 'Gunung Bali Gunung', 14 Tambang Pasir di Merapi Langsung Tutup

Raja Yogya Titahkan 'Gunung Bali Gunung', 14 Tambang Pasir di Merapi Langsung Tutup

Yogyakarta, Gatra.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sri Sultan Hamengku Buwono X, memerintahkan penambangan pasir ilegal di kawasan Gunung Merapi berhenti beroperasi. Dua hari setelah perintah itu, 14 lokasi penambangan ditutup.

Sultan mengatakan penambangan pasir di Merapi terlalu dalam. "Karena kalau melihat ke sana itu luar biasa dalem-nya. Berapa meter itu 50, 80 meter, itu semua rusak. Jelas ini bagi saya tidak pro lingkungan," ucap Sultan, Senin (13/9) di Kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Yogyakarta.

Sultan menyatakan, saat ini 14 lokasi penambangan di Merapi telah ditutup. Ada tujuh lokasi penambangan di tanah Keraton Yogyakarta atau Sultan Ground (SG) dan tujuh lokasi di tanah non-SG.

“Yang luar SG, dasarnya kan tidak ada izin juga. Dari ESDM sudah dilakukan kemarin. Jadi total ada 14 portal atau titik yang ditutup. Kan semua sudah ada aturannya. Saya punya harapan dengan diportal itu kan truk tidak boleh masuk. Sudah ada larangannya juga. Kalau tetap dilakukan, kan kriminal,” katanya.

Sebelumnya Raja Keraton Yogyakarta itu meninjau kawasan Merapi, Sabtu (11/9). Ia didampingi istri GKR Hemas, putri GKR Condrokirono, dan cucu RM Gustilantika Marrel Suryokusumo. Melihat maraknya penambangan di sana, Sultan pun menitahkan penutupan tambang pasir ilegal.

“Ingsun kagungan kersa, gunung bali gunung. Kuwi sing bisa tak andharake marang sliramu kabeh, muga-muga bisa kalaksanan (Saya memiliki keinginan, bahwa gunung harus kembali seperti gunung. Itulah yang bisa kusampaikan kepadamu semua, semoga bisa terlaksana),” tutur Sultan.

Menurut Sultan, kawasan Gunung Merapi harus dijaga kelestariannya seperti sedia kala dan tak boleh dieksploitasi sumber daya alamnya. "Dari yang sudah kita saksikan selama ini, para penambang (ilegal) tersebut tidak pernah melakukan reklamasi," kata Sultan.

Saat itu, Sultan juga mengunjungi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB). Sultan pun menyatakan berkomitmen untuk mengembalikan kelestarian lingkungan di lereng Merapi dan menutup seluruh praktik tambang pasir ilegal.

Sultan menyebut tambang pasir ilegal di SG atau tanah Kasultanan telah disetop. "(Penambangan di) Tanah SG sudah ditutup. Harapan saya (Dinas) ESDM segera menutup penambangan yang di luar SG. Karena barangnya (portal) sudah ada, kalau besok Senin belum dipasang, pasti saya tegur," katanya.

1299