Home Teknologi Tak Lagi Musnahkan Limbah Medis ke Jawa, Kini NTB Punya Pabrik Pemusnah Limbah Mandiri

Tak Lagi Musnahkan Limbah Medis ke Jawa, Kini NTB Punya Pabrik Pemusnah Limbah Mandiri

Lombok Barat, Gatra.com- Provinsi NTB kini tak harus susah ayah mengirim limbah medis ke pabrik pemusnahannya ke Jawa. Pasalnnya provinsi yang memiliki Gunung Rinjani dan Gunung Tambora ini telah memiliki pabrik pengoalahan limbah secara mandiri.

Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PLB3) Kementerian Lingkungan Hidup, Rosa Vivien Ratnawati membenarkan selama ini sebagian besar limbah medis NTB diekspor ke Jawa dan menggunakan jasa pemusnah limbah medis disana.

"Pabrik ini sudah punya izin dan bisa menerima limbah medis. Kementerian juga sudah menyiapkan anggaran khusus untuk operasional pengumpulan limbah selain bantuan tiga kendaraan operasional, “jelasnya pada acara peresmian pabrik pengolah limbah di Dusun Koal, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Senin (13/9).

Menurutnya, saat ini kemampuan incinerator dapat mengolah limbah medis sebanyak 300 kg/ jam dan beroperasi selama 24 jam ditambah lagi fasilitas pendingin (cold storage) yang dapat menyimpan limbah selama 90 hari sebelum diolah musnahkan.

Pabrik pengolah limbah medis ini juga berdampak signifikan dalam rangka penanganan pandemi. “Selama pandemi saja, jumlah limbah medis Covid se NTB sebesar 295 kilogram perhari. Semoga dengan hadirnya pabrik pengolah B3 semua limbah medis bisa diolah disini," ujar Vivien.

Karenanya diharapkan, pemerintah provinsi dapat berkoordinasi dengan baik terkait limbah Covid 19 di pelayanan kesehatan dengan kabupaten/ kota agar penularan melalui limbah dapat dicegah.

Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah menginginkan nantinya limbah medis se NTB bisa diolah disini. "Kendalanya ketersediaan listrik, air, bahan bakar, sinyal komunikasi dan akses jalan yang akan diperbaiki. Kita menargetkan limbah sebanyak 7,2 ton sehari bisa diolah ditempat ini setelah seluruh fasilitas pendukung tadi terpenuhi," sebut Wagub.

Dikatakan, NTB termasuk memulai lebih awal untuk pengolahan limbah medis. Tanggungjawabselanjutnya memastikan maintenance operasional dan manajemen pasokan limbah medis.

“Program NTB Asri dan Lestari dan NTB Hijau berbasis gerakan agar hidup bersih dan pengelolaan sampah dan limbah menjadi kesadaran kolektif masyarakat dalam indeks kualitas lingkungan hidup. Di hilir, pemerintah provinsi juga telah banyak menyiapkan strategi pengolahan dan pengurangan sampah seperti pabrik bahan bakar berteknologi pyrolisis, pabrik plastik brick dan lain lain yang berbasis industry,” kata Wagub.

651