Home Internasional AS Minta Pemimpin Global Dukung Upaya Mengakhiri Pandemi

AS Minta Pemimpin Global Dukung Upaya Mengakhiri Pandemi

Washington, D.C, Gatra.com – Amerika Serikat (AS) mendorong para pemimpin global agar mendukung upaya mengakhiri pandemi Covid-19. Pencapaian target ambisius ini salah satunya dengan memastikan 70% populasi dunia memperoleh vaksin Covid-19 pada tahun 2022.

Hal tersebut terungkap melalui draft dokumen AS yang akan ditujukan kepada negara, organisasi internasional, dan kelompok sektor swasta yang diundang ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Covid-19, secara daring yang direncanakan di sela-sela Sidang Umum PBB mulai pekan ini.

Dilansir Reuters, Rabu (15/9), dokumen itu juga meminta negara-negara dengan ‘kemampuan yang relevan’ supaya menyumbangkan satu miliar dosis vaksin tambahan serta mempercepat pengiriman dua miliar dosis yang telah dijanjikan.

Wakil sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre membenarkan ihwal target vaksinasi 70%. Namun, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai KTT atau dokumen tersebut.

Dalam dokumen tadi, AS menyerukan negara-negara kaya untuk menyediakan setidaknya US$3 miliar di 2021 dan US$7 miliar pada 2022. Dana sebanyak itu perlu disiapkan untuk memastikan ketersediaan vaksin dan memerangi keraguan terhadap vaksin.

Target utama lainnya dengan memastikan sekurang-kurangnya satu dari seribu orang diuji Covid-19 setiap pekan sebelum akhir 2021. Selain itu, pemerintah mesti membangun kemampuan menghadapi lonjakan kasus sehingga petugas kesehatan memiliki akses ke alat pelindung diri.

Rancangan tersebut juga meminta negara-negara kaya untuk menyediakan US$2 miliar guna meningkatkan pasokan oksigen cair curah. Kemudian, mendonasikan setidaknya satu miliar alat tes pada 2022 serta menyumbangkan US$3 miliar dalam obat-obatan terapi Covid-19 kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

AS meminta sektor swasta agar mendanai strategi global senilai US$2 miliar untuk meningkatkan pasokan sistem oksigen pada akhir 2022, serta untuk membuat alat uji tersedia di negara-negara miskin dengan harga tidak lebih dari US$1 per alat.

Bulan lalu, Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan kelompok internasional lainnya mendesak para pemimpin global supaya mempercepat vaksinasi. Mereka menyatakan bahwa kurang dari 2% orang dewasa di sebagian besar negara berpenghasilan rendah yang menerima vaksin Covid-19.

Hal itu jelas jauh tertinggal dibandingkan capaian hampir 50% di negara-negara berpenghasilan tinggi. Mereka juga mencatat bahwa vaksin yang telah dikirim masih kurang dari 10% dari dosis yang dijanjikan sebelumnya.

136