Kerinci, Gatra.com - Ketua Geng Bocor Halus asal Desa Siulak Deras, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Anggi Santoso alias Santos berniat membunuh polisi melalui status media sosial [facebook] miliknya.

"Dia pernah buat status di facebook mau bunuh polisi sebelum masuk sel tahanan Polsek Gunung Kerinci," kata salah seorang Tim Tungau Satreskrim Polres Kerinci usai gelaran konferensi pers di Polres Kerinci, Rabu (15/9).

Sepak terjang kejahatan Santos memang cukup meresahkan warga. Ia memimpin geng Bocor Halus dengan anak buah mencapai 100 orang. Geng bocor halus ini kerap melakukan aksi tawuran, pencurian dan sejumlah kejahatan lainnya. 

"Tersangka mencuri dengan cara masuk, merusak, mengambil barang-barang di rumah korban," kata Kapolres Batanghari AKBP Heru Ekwanto melalui KBO Satreskrim Ipda Fauzan Azim.

Santos mengaku nekat kabur dari sel tahanan Polsek Gunung Kerinci karena stres tak punya keluarga. Ia cuma tinggal bersama adiknya sebelum mendekam dalam sel. Orang tuanya bekerja sebagai TKI [Tenaga Kerja Indonesia] di Malaysia. "Saya merasa stres di tahanan, makanya saya membuka plafon mencoba kabur menggunakan tangan. Saya rencana mau berangkat ke Pekanbaru," ucapnya.

Ia mengaku kabur lewat plafon sel ketika teman sekamarnya tidur. Setelah berhasil ke luar areal Polsek Gunung Kerinci, preman kampung ini menuju rumah temannya guna meminjam sepeda motor. Santos selanjutnya menuju Kabupaten Batanghari mengendarai sepeda motor temannya. "Sebelumnya saya pernah merantau kesini [Batanghari] tahun 2017. Saya bekerja dengan Haji Mamad di daerah Mersam," ujarnya.

Santos tak menampik pekerjaan dia sebagai pencuri uang dan handphone dengan cara masuk ke rumah warga. Aksi kejahatan dilakukan pada malam hari. Aktifitas geng bocor halus sejak terbentuk 2017 cukup beragam. Mereka kerap tawuran, balap liar dan mabuk-mabukan. "Geng Bocor Halus sudah bubar tahun 2019. Sebagian anggotanya anak di bawah umur. Hasil kejahatan digunakan beli makanan, rokok dan minum tuak," ucapnya.