Home Kesehatan Datangi Rumah Balita Pemakan Tanah, Wali Kota Tegal Pastikan Ini

Datangi Rumah Balita Pemakan Tanah, Wali Kota Tegal Pastikan Ini

Tegal, Gatra.com - Bantuan untuk Vero Fernanda, balita berusia tiga tahun di Kota Tegal, Jawa Tengah yang gemar memakan tanah terus mengalir. Kali ini, bantuan datang dari Pemkot Tegal dan BAZNAS.

Bantuan diserahkan langsung Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat mendatangi rumah orang tua Vero Fernanda di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Rabu (15/9). Dedy Yon antara lain menyerahkan bantuan senilai Rp25 juta untuk perbaikan rumah.

"Kami bersama BAZNAS memberikan bantuan senilai 25 juta untuk rehab rumah. Tadi saya tinjau memang rumahnya sangat kumuh. Ini tentunya kita akan memperbaiki sampai selesai," ujar Dedy Yon.

Selain rehabilitasi rumah, Dedy Yon juga menyerahkan bantuan berupa sembako, makanan, dan sejumlah vitamin. Dia berharap Vero Fernanda tidak lagi memiliki kebiasaan memakan tanah dan kondisinya sehat.

"Sesuai arahan pak gubernur, selain diperhatikan, juga diberikan edukasi agar kebiasaan yang tidak baik ini tidak lagi menjadi kebiasaannya," ujarnya.

Dedy Yon juga memastikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan membantu mengurus dokumen kependudukan orang tua Vero Fernanda. Sebab, orang tua bocah yang biasa dipanggil Nando itu diketahui tidak memiliki kartu keluarga (KK) karena status pernikahannya masih menikah siri. Nando dan dua kakaknya juga tidak memiliki akta kelahiran.

"Dokumen kependudukan kita akan mengurus semua. Selain status nikahnya, nanti dokumen kependudukan, KTP-nya menjadi suami-istri dan KK-nya jadi satu," ujarnya.

Sebelumnya, Vero Fernanda sudah mendapat perhatian dan bantuan dari sejumlah pihak setelah kebiasaannya memakan tanah sejak usia 1,5 tahun ramai diberitakan, di antaranya dari Polres Tegal Kota.

Vero Fernanda merupakan anak pasangan suami istri Carmo (50) dan Umrotun Khasanah (41). Keduanya tinggal di RT 03 RW I Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

Vero Fernanda memiliki kebiasaan memakan tanah dan benda-benda lainnya yang tak layak dimakan, seperti pecahan tembok. Ditengarai hal itu karena Nando jarang dibelikan jajan karena orang tuanya tergolong keluarga tidak mampu. Akibat kebiasaannya tersebut, Nando kerap mengeluh perutnya sakit. Kendati demikian, anak bungsunya itu tak pernah dibawa ke dokter dan hanya diberi obat puyer.


 

1089