Home Ekonomi Pasang Surut Bisnis, ShopeePay Talk Ingatkan Pebisnis Pemula Hindari Kesalahan Ini..

Pasang Surut Bisnis, ShopeePay Talk Ingatkan Pebisnis Pemula Hindari Kesalahan Ini..

Jakarta, Gatra.com – Genap setahun, ShopeePay menggelar platform diskusi interaktif bulanan bertajuk “ShopeePay Talk”. Platform diskusi ngobrol santai itu memaparkan strategi jitu membangun bisnis untuk semua kalangan. ShopeePay Talk yang digelar pada Kamis (16/9) mengangkat tema tentang “Pasang Surut Pebisnis Pemula”.

Kegiatan diskusi itu dihadiri CMO PT Harapan Bangsa Kita dan Co-Founder Sang Pisang & Ternakopi, Ansari Kadir; Founder dan Owner Panama Sandals, Anton Hermawan Sugondo; dan CEO & Co-Founder Ternak Uang, Raymond Chin. Ketiganya berbagi kisah tentang pasang surut bisnis mereka serta strategi merancang manajemen risiko untuk meminimalisir kegagalan dalam berbisnis.

Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari mengatakan, pihaknya selalu mendukung berbagai bisnis di Indonesia untuk tumbuh. Manajemen ShopeePay memahami bahwa tak sedikit pelaku bisnis yang mengalami kegagalan terutama di masa-masa awal mereka merintis bisnisnya.

“Itulah sebabnya di episode ShopeePay Talk kali ini, kami bersama dengan para narasumber inspiratif ingin mengupas tuntas strategi menghadapi situasi pasang surut bahkan kegagalan dalam dunia bisnis,” ujar Eka dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (16/9).

Kehadiran ShopeePay Talk menurutnya sangat bermanfaat memberikan edukasi dan pemahaman terhadap pebisnis pemula. “Meskipun, kegagalan bisnis tak terelakkan, kami ingin mendorong para pebisnis pemula untuk mencoba meminimalisir kegagalan tersebut dengan mengkaji kembali kesalahan umum dalam berbisnis dan merancang strategi untuk mengantisipasinya”.

Untuk mencapai kesuksesan bisnis bukan hal yang mudah. Jam terbang dalam menjajal bisnis juga tidak menjadi jaminan kesuksesan. Para pebisnis dengan jam terbang tinggi sekalipun tidak bisa luput dari situasi pasang surut maupun risiko kegagalan berbisnis. Belajar dari kesalahan para pebisnis lainnya merupakan upaya efektif yang dapat dilakukan pebisnis pemula agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam bisnisnya.

Berikut ini beberapa kesalahan umum dalam berbisnis yang dapat dihindari para pebisnis pemula:

1. Ingin meraih kesuksesan secara instan

Tidak ada kesuksesan yang dapat terjadi dalam waktu satu malam. Membangun kesuksesan bisnis membutuhkan waktu yang panjang dan proses yang berliku. Banyak pebisnis yang ingin meraih kesuksesan secara instan dengan mencoba menempuh berbagai jalan pintas, sehingga tak jarang jika mereka menjadi tidak fokus lagi pada tujuan awal.

CMO PT Harapan Bangsa Kita dan Co-Founder Sang Pisang & Ternakopi, Ansari Kadir mengaku saat awal berbisnis, ia punya kecenderungan ingin cepat meraih keuntungan dengan mendirikan beberapa bisnis sekaligus. Sehingga ia tidak berfokus pada satu bisnis.” Pengalaman tersebut akhirnya mengajarkan saya mengenai pentingnya fokus untuk mengembangkan sebuah bisnis terlebih dahulu dan tidak terburu-buru melakukan ekspansi atau membuat bisnis baru,” ucap Ansari.

Fokus menjadi hebat menurutnya bukan datang dari orang lain, tetapi dari diri sendiri. Ia menyarankan pebisnis selalu menghargai proses, tetap fokus dan konsisten dalam menjalankan komitmen serta melakukan eksekusi dengan baik. “Niscaya kita dapat membangun pondasi bisnis yang lebih kuat dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Prinsip inilah yang selalu saya pegang teguh mulai dari saya mulai mendirikan Sang Pisang hingga melebarkan berbagai bisnis lainnya,” katanya.

2. Ikut-ikutan tren semata, bukan menjawab kebutuhan

Tren memang menarik perhatian pasar, namun keberadaan sebuah tren biasanya hanya bertahan sesaat karena perubahannya yang dinamis. Membangun bisnis yang hanya sekadar berlandaskan mengikuti tren umumnya sulit berkembang bahkan dapat gulung tikar saat tren tersebut meredup.

Founder dan Owner Panama Sandals, Anton Hermawan Sugondo mengatakan, bisnis kentang goreng Belgia yang ia dirikan sebelum membangun Panama Sandals menjadi contoh nyata bahwa bisnis karena tren sulit berkembang. “Berangkat dari kisah tersebut, saya belajar bahwa mendirikan bisnis memerlukan riset pasar yang matang sebagai landasan untuk lebih mengenal target pasar yang ingin kita sasar dan memberikan solusi yang dapat menjawab kebutuhan pasar,” kata Anton.

3. Kekurangsiapan menghadapi risiko bisnis

Terlepas dari semua persiapan yang matang dalam membangun bisnis, seorang pebisnis tidak akan dapat terhindar dari risiko berbisnis. Berani memulai bisnis berarti harus siap mengantisipasi dan menghadapi berbagai risiko bisnis yang siap menerjang dengan strategi manajemen risiko.

“Salah satu faktor utama yang membuat beberapa bisnis saya sebelumnya gagal adalah kurangnya persiapan strategi manajemen risiko. Saya hanya berpikir bahwa saat mulai bisnis pasti bisa sukses, padahal ada risiko kegagalan yang tidak bisa saya hindari,” ujar CEO & Co-Founder Ternak Uang, Raymond Chin.

Karena itu, pebisnis pemula harus menyiapkan strategi menghadapi risiko bisnis yang ada di depan mereka. Para pebisnis bisa membuat perencanaan bisnis yang sederhana tapi solid dengan fokus pada tiga hal utama yaitu produk, pemasaran, dan operasional. “Fokus menentukan unique selling points dari produk atau jasa bisnis, tentukan saluran pemasaran yang tepat dan buat strategi mulai dari cara menjaga operasional bisnis hingga menghadapi kegagalan bisnis,” kata Raymond.

195