Home Internasional Studi: Penguat COVID-19 Sinopharm Kembalikan Penurunan Antibodi

Studi: Penguat COVID-19 Sinopharm Kembalikan Penurunan Antibodi

Beijing, Gatra.com - Suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19 produksi Sinopharm mengarah pada peningkatan kembali tingkat antibodi yang turun beberapa bulan setelah dosis kedua. 

Kesimpulan ini berdasarkan sebuah penelitian skala kecil di China, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (17/9).

Penelitian itu juga menunjukkan booster dapat meningkatkan respons berbasis sel terhadap virus corona.

Temuan, yang belum menjalani tinjauan sejawat, datang ketika China mulai memberikan suntikan COVID-19 ketiga kepada anggota populasi yang berisiko lebih tinggi, karena kekhawatiran bahwa berkurangnya tingkat antibodi dari waktu ke waktu dapat melemahkan perlindungan terhadap virus.

Vaksin Sinopharm adalah salah satu alat inokulasi utama China dan juga digunakan di negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Kamboja.

Menurut analisis sampel yang diambil dari petugas kesehatan yang divaksinasi, sekitar lima bulan setelah dosis Sinopharm kedua, konsentrasi rata-rata antibodi penetral terhadap virus turun 70 persen dari tingkat yang terlihat empat minggu setelah suntikan itu.

“Tetapi satu minggu setelah suntikan ketiga, konsentrasi antibodi telah meningkat 7,2 kali lipat dibandingkan dengan tingkat yang terlihat lima bulan setelah suntikan kedua,” kata para peneliti dari rumah sakit yang berafiliasi dengan Universitas Sun Yat-sen di koran lokal.

Studi tentang suntikan BBIBP-CorV tidak membahas bagaimana perubahan konsentrasi antibodi dapat memengaruhi kemanjuran vaksin, atau bagaimana antibodi yang ditingkatkan bekerja melawan varian virus.

Beberapa vaksin lain juga menunjukkan penurunan tingkat antibodi dari waktu ke waktu, dan pengembangnya telah menggunakan data sehingga menjadikan alasan untuk booster.

Tetapi beberapa ilmuwan mengatakan lebih banyak data diperlukan untuk memutuskan apakah booster diperlukan.

“Respon seluler, bagian penting lain dari sistem kekebalan manusia, juga meningkat setelah suntikan Sinopharm ketiga,” kata surat kabar itu.

“Baik respons humoral maupun seluler diinduksi oleh dosis ketiga dengan kuat dan cepat,” kata para peneliti. Ditambahkan pula respons seluler bisa menjadi kunci untuk perlindungan yang tahan lama.

Tetapi dua ahli di luar penelitian mengatakan implikasi dari pembacaan seluler dapat dibatasi, sebagian karena masih belum jelas bagaimana tanggapan yang dimediasi sel T, yang berkorelasi dengan perlindungan suntikan COVID.

309