Home Kesehatan Panglima TNI dan Kapolri Cek Situasi Jambi

Panglima TNI dan Kapolri Cek Situasi Jambi

Jambi, Gatra.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berkunjung ke Jambi, Jumat (17/9). Keduanya meninjau vaksinasi Merdeka TNI-Polri di Ratu Convention Center Kota Jambi.

Meski kasus Covid-19 di Jambi mengalami penurunan, mereka mengingakan penanganan itu terus ditingkatkan, mengajak warga mematuhi protokol kesehatan dan mempercepat akselerasi vaksinasi massal. 

"Kita melihat wilayah Jambi terus mengalami progres yang baik," ujar Sigit.

Kata Sigit, itu dapat dilihat dari jumlah menurunnya kasus positif dan kematian, serta tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR). 

"Dari progres vaksinasi nasional, Jambi menempati nomor 6 atau nomor 2 di luar Jawa-Bali," katanya.

Ia juga meminta sungguh-sungguh menjaga protokol kesehatan dengan pembukaan aktivitas sosial ekonomi masyarakat.

"Dengan penurunan level, maka aktivitas ekonomi akan diberikan kepada masyarakat. Kelonggaran ini harus diimbangi dengan menjaga protokol kesehatan," sebutnya.

Lalu meminta menjalankan penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang telah dicanangkan pemerintah pusat. "Harapan kita Covid-19 merendah, pertumbuhan ekonomi meningkat," jelasnya. 

Saat memimpin Dialog Interaktif Forkopimda kabupaten/kota se-Provinsi Jambi di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, penanganan ini membutuhkan partisipasi aktif semua pihak, termasuk masyarakat. 

"Disiplin prokes yang tinggi dan akselerasi vaksinasi maka tren kasus konfirmasi mengalami penurunan. Saat ini Provinsi Jambi mengalami perbaikan dalam penanganan pandemi yang ditandai dengan tren penurunan kasus konfirmasi, perawatan dan kematian. Namun kita perlu terus mencermati perkembangan data real dan fakta-fakta di lapangan," kata Marsekal Hadi.

Menurut Marsekal Hadi, keputusan dalam penanganan pandemi di daerah, tentunya harus didasari oleh data real dan faktual. Sehingga validitas data menjadi sangat penting, dan saat ini pelaksanaan tracing kontak erat masih perlu ditingkatkan hingga mencapai rasio 1:15 sesuai standar yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

Ia menyampaikan, kepemimpinan di lapangan sangat diperlukan, Pangdam dan Kapolda serta jajaran TNI- Polri agar melakukan pendampingan dalam penanganan Covid-19, termasuk tracing kontak erat, tetapi tetap diperlukan peran dinas kesehatan. 

"Termasuk diantaranya vaksinasi dan fasilitas Isoter yang didukung dengan ketersediaan tenaga kesehatan, obat, oksigen, dan layanan yang baik guna menekan angka kematian," ujarnya.

Marsekal Hadi menegaskan, Pemda bersama instansi terkait harus meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dalam manajemen vaksinasi. Tanpa langkah penanganan yang kuat dan sinergi, sulit untuk menjadikan pandemi ini sebagai endemi. 

"Bila itu tidak berhasil, maka perekonomian akan sulit bangkit dan masih akan ada banyak orang yang menjadi korban. Pelaksanaan evaluasi secara berkala juga harus dilakukan, sehingga bisa memperbaiki sisi penanganan yang kurang optimal. TNI siap menggencarkan serbuan vaksin dan membantu Pemda di sentra-sentra vaksinasi maupun jemput bola dengan mengerahkan vaksinator TNI," ucapnya.

Di hadapan Marsekal Hadi Tjahjanto dan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jambi Al Haris memaparkan upaya aksi percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi 

Mulai dari pembelian rapid tes antigen 100.000 RDT-Ag, pembelian empat unit PCR, hingga pembentukan tim tracer tingkat kabupaten/kota sampai kecamatan dan kelurahan, serta peningkatan target pelaksanaan vaksin di setiap kabupaten/kota.

Data Kamis per 16 September 2021 terdapat 29.203 pasien positif, dengan jumlah pasien sembuh 27.550, meninggal 751 orang.

"Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 dalam minggu [pekan] terakhir juga semakin baik, tidak ada kabupaten/kota yang BOR di atas 50%," katanya.

Ia menyebutkan, ada 2.686.193 masyarakat Provinsi Jambi yang menjadi target vaksinasi, terdiri dari tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum usia 12-17 tahun. 

"Untuk jumlah vaksin dosis pertama sebanyak 1.092.083 atau 40,66% dan jumlah vaksin dosis kedua sebanyak 567.693 atau 21,13%," katanya.

186