Home Hukum Pangkoarmada I Tak Temukan Ribuan Kapal Asing di Natuna Utara

Pangkoarmada I Tak Temukan Ribuan Kapal Asing di Natuna Utara

Natuna, Gatra.com – Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, menyampaikan, ribuan kapal asing di Laut Natuna Utara adalah tidak benar.

“Terkait issue yang berkembang akhir-akhir ini, tentang adanya ribuan kapal asing di Laut Natuna Utara, menurut saya tidak berdasar,” katanya dalam keterangan pers yang diterima pada Sabtu (18/9).

Arsyad mempertanyakan dari mana sumber informasi serta bukti apa yang mendasari pernyataan bahwa ribuan kapal asing masuk ke Laut Natuna Utara yang merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia menyampaikan pernyataan tersebut karena pada Jumat kemarin (17/9), sempat melakukan patroli udara, guna memastikan kebenaran adanya ribuan kapal asing di Laut Natuna Utara.

“Kita sudah sama-sama melihat bahwa, selama kita melaksanakan pemantauan udara, kita hanya menemukan kapal-kapal perang kita (KRI) dan beberapa kapal kargo dan tanker yang melintas,” ungkapnya.

Pangkoarmada I ini kembali menyampaikan, kunjungan Komando dan pelaksanaan patroli udara yang dilakukannya adalah untuk menegaskan issue yang berkembang akhir-akhir ini, khususnya terkait adanya ribuan kapal asing di Laut Natuna Utara.

TNI AL dalam hal ini Koarmada I, ujarnya melaksanakan tugas mengamankan perairan Laut Natuna Utara, dengan menggelar operasi “Siaga Segara 21”, sebagai salah satu implementasi pelaksanaan tugas TNI AL, sesuai dengan Pasal 9 Undang-Undang (UU) RI No 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, saat melakukan patroli di atas laut Natuna Utara. (Dok. TNI AL)

“Koarmada I mendeploy 5 KRI di Laut Natuna Utara, yang selalu siaga 24 jam, yang diatur sedemikian rupa pola operasinya," kata Arsyad.

Menurutnya, pola operasi tersebut diterapkan agar setidaknya ada 3 atau 4 KRI selalu melaksanakan operasi di laut, sementara lainnya melaksanakan bekal ulang bahan bakar, air tawar, dan bahan makanan.

"Sehingga dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan memasuki perairan yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa selain KRI, Operasi di Laut Natuna Utara juga melibatkan pesawat udara TNI AL, sebagai perpanjangan mata, bagi unsur KRI yang melaksanakan operasi di Laut Natuna Utara.

Menurutnya, pemantauan melalui pesawat udara akan sangat efektif, karena dalam waktu yang relatif singkat dapat menjangkau area yang luas, sehingga dapat memantau perairan ZEEI di laut Natuna Utara, guna memastikan kebenaran issue yang berkembang terkait kehadiran ribuan kapal asing di Laut Natuna Utara.

Menurutnya, sepanjang pelaksanaan patroli udara, jangankan ribuan, puluhan kapal asing saja tidak dijumpai. Berdasarkan hasil patroli, hanya ada beberapa kapal jenis kargo dan tanker yang sedang melintas di laut Natuna Utara.

“Komitmen TNI AL sudah jelas, sesuai instruksi Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. agar menindak tegas segala bentuk tindak pidana dan pelanggaran di laut dengan berpedoman pada hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi,” ujarnya.

202