Home Internasional Lebih dari 10 Ribu Migran Tidur di Bawah Jembatan Texas

Lebih dari 10 Ribu Migran Tidur di Bawah Jembatan Texas

Ciudad Acuna, Gatra.com – Lebih dari 10.000 orang migran yang sebagian besar orang Haiti tinggal di sebuah kamp kumuh di bawah jembatan di Texas selatan pada hari Jumat (17/9).

Orang-orang Haiti itu bergabung dengan orang Kuba, Venezuela, dan Nikaragua di bawah Jembatan Internasional Del Rio yang melintasi Rio Grande serta menghubungkan Ciudad Acuna di Meksiko ke Del Rio, Texas. Mereka tampak tidur di bawah selimut tipis, sementara beberapa ada yang mendirikan tenda kecil, dilansir dari kantor berita Reuters pada Sabtu (18/9).

Para pejabat di kedua sisi perbatasan Amerika Serikat–Meksiko mengatakan mayoritas migran adalah warga Haiti dan diperkirakan akan lebih banyak lagi yang akan tiba. Sebagian besar orang yang berbicara dengan kantor berita Reuters bahwa mereka tidak datang langsung dari Haiti tetapi telah melakukan perjalanan panjang dan mengerikan melalui Meksiko serta Amerika Tengah dan Selatan.

Adapun beberapa mengatakan bahwa mengikuti rute yang dibagikan satu sama lain melalui WhatsApp. Di Ciudad Acua, dua pekerja di terminal bus utama mengatakan, setidaknya terdapat dua lusin bus yang penuh dengan orang Haiti telah tiba pada hari Jumat (17/9) dengan diperkirakan akan datang lagi sekitar 1.100 orang. Di sisi lain, seorang pejabat Meksiko mengatakan, jumlah migran ada sekitar 12.000 orang pada Jumat sore (17/9).

Banyak orang yang sebagian besar adalah migran Haiti yang tiba di terminal, membawa kendi berisi air, ransel, dan map yang berisi dokumen perjalanan. Banyak yang mengatakan, mereka segera berencana untuk menyeberangi Rio Grande yang dangkal.

Surat kabar harian internasional Wall Street Journal melaporkan, pihak berwenang Amerika Serikat (AS) berencana untuk menempatkan warga Haiti tersebut di Del Rio dalam penerbangan kembali ke Haiti di bawah Undang-Undang Kesehatan Masyarakat yang dikenal sebagai Judul 42.

Di samping itu, banyak orang Haiti yang diwawancarai Reuters mengatakan, mereka dahulu tinggal di Amerika Selatan, seringkali di Brasil atau Chili dan sekarang menuju utara karena mereka tidak dapat memperoleh status hukum atau berjuang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Beberapa warga Haiti juga mengatakan, terdorong oleh video di media sosial tentang permohonan suaka di Amerika Serikat.

231