Home Ekonomi Jaringan Internet Objek Wisata di Bantul Buruk, Wisatawan Susah Akses Peduli Lindungi

Jaringan Internet Objek Wisata di Bantul Buruk, Wisatawan Susah Akses Peduli Lindungi

Bantul, Gatra.com - Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskoimfo) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berjanji segera melakukan penyambungan sambungan fiber optik di objek wisata yang lemah sinyal. Objek wisata Hutan Pinus Sari di Kecamatan Dlingo menjadi fokus kegiatan dengan anggaran Rp500 juta. 
 
Pengadaan sambungan jaringan fiber optik ini sesuai arahan Wakil Bupati Joko Purnomo yang meninjau pembukaan objek wisata Hutan Pinus Sari saat penerapan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. 
 
"Saat ujicoba pembukaan pekan lalu, Wabup mendapati kendala sering hilangnya sinyal sehingga berdampak sulitnya wisatawan mengakses aplikasi PeduliLindungi yang menjadi syarat utama masuk, kata Kepala Diskominfo Bantul, Fenty Yusdayati, Senin (20/9). 
 
Dari survei dan perhitungan timnya, Fenty mengatakan penyambungan fiber optik dari jalur utama sampai ke Hutan Pinus Sari membutuhkan kabel sejauh kurang lebih 5 kilometer dengan anggaran Rp500 juta. 
 
"Kami sudah ajukan dan menunggu persetujuan dari Tim Anggaran Pemerintah  Daerah (TAPD). Jika disetujui, kami langsung bergerak," kata Fenty.
 
Secara keseluruhan, Fenty menyatakan dari 17 kecamatan di Bantul semuanya sudah terhubung fiber optik. Untuk memperluas akses internet, saat ini pihaknya terus berusaha menghubungkan desa-desa ke jaringan utama fiber optik.
 
"Seingat saya hanya beberapa titik di Kecamatan Sedayu yang belum terkoneksi ke fiber optik. Ini menjadi perhatian kami. Sedangkan untuk pengadaan jaringan dari provider swasta, ini bukan merupakan ranah kami," ungkapnya. 
 
Ketua Koperasi Notowono, pengelola sejumlah objek wisata di Kecamatan Dlingo, Purwo Harsono, mengatakan sebagai pendukung akses internet pihaknya telah menyiapkan WiFi gratis di pintu masuk. 
 
"Ini membantu persoalan lemahnya sinyal saat pengunjung hendak scan barcode aplikasi PeduliLindungi, kata Ipung, sapaannya.
 
Ipung mengatakan sejak uji coba pembukaan objek wisata Pinus Sari dari Kamis (16/9) sampai Minggu (19/9), jumlah kunjungan belum mencapai batas kapasitas sebanyak 2.000 orang.
 
"Minggu kemarin hampir menyentuh 50 persen, namun sebelumnya di bawah 25 persen. Kebanyakan mereka balik karena tidak bisa masuk sebab membawa anak di bawah usia 12 tahun," jelasnya.
 
Kepada Gatra.com, Wabup Bantul Joko Purnomo menilai kawasan Pinus Sari sudah siap menerapkan protokol kesehatan dan instruksi Menteri Dalam Negeri, Gubernur DIY, hingga Bupati Bantul.
 
Joko meminta pengelola terus mematuhi arahan dan aturan pemerintah, termasuk melarang pengunjung yang membawa anak di bawah 12 tahun. "Ya harus konsekuen dengan aturan yang harus dilaksanakan," tegasnya.
1219