Home Hukum Pendusta dan Penista Agama Mohammad Kace 'Mandi' Tahi, 7 Orang Dimintai Keterangan

Pendusta dan Penista Agama Mohammad Kace 'Mandi' Tahi, 7 Orang Dimintai Keterangan

Jakarta, Gatra.com- Sebanyak 7 dimintai keterangan dalam perkara dugaan penganiyaan tersangka kasus penistaan agama Muhammad Kace oleh Napoleon Bonaparte. Kasus ini diketahui masih dalam tahap penyidikan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menyebutkan bahwa 7 orang yang dimintai keterangan termasuk 4 penjaga di Rumah Tahanan Mabes Polri pada Senin (20/09). "Untuk hari ini ada 7 orang yang dimintai keterangan termasuk 4 yang jaga tahanan waktu itu," ucap Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (20/09).

Argo menuturkan, petugas ingin melihat seperti apa kronologi dari perkara dugaan penganiayaan tersebut. Menurutnya, jika penyidik merasa bahwa pemberian keterangan dari saksi dan alat bukti yang dikumpulkan cukup, penyidik akan meminta keterangan terhadap Napoleon.

Dalam kesempatan lain, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi berujar bahwa sampai saat ini, sudah ada 12 orang yang diperiksa. "Sudah memeriksa 12 saksi, selain korban dan terlapor,"ucap Andi melalui pesan singkat pada Senin (20/09).

Menurut Andi, petugas juga sudah melakukan visum terhadap Kace. Adapun sebelumnya Kace juga sudah diperiksa. Sebelumnya, Andi membenarkan jika terdapat dugaan penganiayaan terhadap Kace. Kace diketahui dipukul dan dilumuri kotoran. "Betul," ucap Andi.

Andi menyebutkan bahwa perkara ini masih dalam tahap penyidikan. Adapun Kace sendiri melaporkan hal ini ke SPKT Bareskrim pada 26 Agustus 2021.

Adapun alasan Irjen Napoleon Bonaparte yang menganiaya YouTuber amatiran Muhammad Kace, karena tidak terima Islam dihina. Dia mengatakan, penganiayaan itu adalah tindakan terukur bagi penista agama.

“Siapa pun bisa menghina saya. Tetapi, tidak terhadap Allahku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islamku. Karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya,” kata Napoleon dalam surat terbukanya.

Selain menganiaya, Irjen Napoleon Bonaparte diduga bersama tahanan lain, juga melumuri kotoran tinja di wajah Mohammad Kace. “Dari penyelidikan dan keterangan yang diperoleh, wajah dan tubuh korban dilumuri kotoran manusia oleh pelaku,” ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi di Jakarta, Minggu (19/9).

Kace diketahui mengadu ke Bareskrim Polri terkait penganiayaan tersebut. Bareskrim Polri juga akan segera memeriksa Irjen Napoleon Bonaparte. Penyidik ingin mengetahui motif penganiayaan tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama mengucapkan terimakasih kepada Irjen Pol Napoleon Bonaparte yang menganiaya Muhammad Kace. "Terimakasih Jenderal, kau telah menghukum sang penista agama,” kata Haris Pertama di Twitter-nya, Senin (20/9/2021).

Haris bilang, dirinya juga tidak akan membiarkan para buzzer yang melakukan penistaan agama di media sosial.

518

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR