Home Internasional AS akan Buka Lagi Pelancong Internasional dengan Syarat Ini

AS akan Buka Lagi Pelancong Internasional dengan Syarat Ini

Washington, Gatra.com – Pihak dari Gedung Putih Amerika Serikat (AS) mengatakan, akan membuka kembali penumpang pesawat dari Cina, India, Inggris, dan banyak negara Eropa lainnya yang telah menerima vaksin Covid-19 pada awal November. AS juga membatalkan pembatasan perjalanan terkait pandemi yang dimulai awal tahun lalu.

Koordinator dari Gedung Putih untuk Urusan Covid-19, Jeff Zients, dilansir Reuters pada Senin (20/9), mengatakan, Gedung Putih berencana untuk mengizinkan pelancong warga negara non-AS, dari negara-negara yang telah dilarang dari Amerika Serikat sejak awal 2020 saat bergerak ke persyaratan yang baru.

Pembatasan AS pertama kali diberlakukan pada pelancong dari Cina pada Januari 2020 oleh Presiden Donald Trump. AS kemudian memperluas pembatasan tersebut ke negara lain pada bulan-bulan berikutnya tanpa metrik yang jelas tentang bagaimana dan kapan harus mencabutnya.

Adapun Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada bulan April tahun ini, menambahkan, pembatasan perjalanan baru di India serta melarang sebagian besar warga negara non-AS untuk memasuki negaranya. Ia juga membalikkan rencana Trump pada Januari lalu untuk mencabut pembatasan di negara-negara Eropa.

Amerika Serikat saat ini telah melarang sebagian besar warga negara non-AS yang dalam 14 hari terakhir berada di Inggris, 26 negara Schengen di Eropa tanpa kontrol perbatasan, Irlandia, Cina, India, Afrika Selatan, Iran, dan Brasil.

Meski begitu, para pejabat menyebut akan ada beberapa pengecualian untuk kebijakan vaksin, termasuk untuk anak-anak yang belum memenuhi syarat untuk divaksinasi. Aturan baru itu belum berlaku untuk pelancong yang melintasi perbatasan darat dengan Meksiko dan Kanada.

Sementara itu, para maskapai penerbangan telah melobi Gedung Putih selama berbulan-bulan guna mencabut pembatasan tersebut. Akan tetapi tidak berhasil mencabutnya tepat waktu untuk perjalanan musim panas. Di sisi lain, Gedung Putih mengatakan, pada bulan Juli bahwa pihaknya memiliki kekhawatiran tentang varian Delta yang sangat menular dan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di AS. Rata-rata tujuh hari dari kasus Covid-19 Amerika Serikat yang dilaporkan telah meningkat lebih dari 2 kali lipat sejak saat itu.

105