Home Ekonomi BI Targetkan Defisit Transaksi Berjalan 2021 di Kisaran 0,6%–1,4% dari PDB

BI Targetkan Defisit Transaksi Berjalan 2021 di Kisaran 0,6%–1,4% dari PDB

Jakarta, Gatra.com – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan alias current account deficit pada 2021 berada di kisaran 0,6%-1,4% dari produk domestik bruto (PDB). Hal ini dapat mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan surplus neraca barang yang berlanjut turut mendorong perbaikan kinerja transaksi berjalan. Pada Agustus 2021, neraca perdagangan barang tercatat surplus sebesar US$4,7 miliar, tertinggi sejak Desember 2006.

“Capaian ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan ekspor komoditas utama seperti CPO, batu bara, besi dan baja, serta bijih logam, di tengah kenaikan impor seiring dengan perbaikan ekonomi domestik,” ungkapnya dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Selasa (21/9).

Perry menambahkan, posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2021 meningkat menjadi US$144,8 miliar. Jumlah tersebut setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Aliran masuk modal asing berlanjut dengan investasi portofolio mencatat net inflows sebesar US$1,5 miliar pada periode Juli hingga 17 September 2021,” katanya.

Menurut Perry, perbaikan ekonomi nasional diperkirakan terus berlanjut seiring dengan akselerasi vaksinasi, kinerja ekspor yang tetap kuat, pembukaan sektor-sektor prioritas yang makin luas, dan berlanjutnya stimulus kebijakan baik fiskal maupun moneter.

“Dengan perkembangan ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia yaitu 3,5% sampai dengan 4,3%,” tuturnya.

Perry mengatakan, kinerja perekonomian domestik diperkirakan membaik secara bertahap. Perbaikan itu dipengaruhi oleh kembali membaiknya mobilitas masyarakat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas berkat penanganan Covid-19 yang semakin baik.

133