Jakarta, Gatra.com – Perum Bulog mencatat, realisasi pengadaan beras dalam negeri mencapai 1.003.088 ton atau setara 1.879.146 ton gabah kering panen (GKP) per 22 September 2021. Beras tersebut tersebar di semua wilayah kerja Bulog seluruh Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaludin Iqbal menyatakan capaian ini menunjukkan komitmen Bulog mengamankan harga beras di tingkat petani. Upaya itu dilakukan dengan menyerap beras petani lokal selama masa pandemi Covid-19.

“Kami melibatkan kelompok tani atau gapoktan, penggilingan, dan berbagai stakeholder lainnya. Ini juga merupakan hasil kerja keras jaringan Bulog di seluruh Indonesia saat masa pandemi Covid-19,” ungkap Iqbal dalam keterangannya, Rabu (22/9).

Iqbal menjelaskan, kerja keras Satuan Kerja Pengadaan (Satker ADA) Perum Bulog turut menentukan keberhasilan penyerapan beras lokal tersebut. Selain itu, juga komitmen Mitra Kerja yang tidak henti-hentinya menyerap beras di tingkat petani.

“Sejak awal tahun 2021 hingga hari ini, beras dalam negeri sudah terserap sebanyak 177 ribu ton setara beras oleh Satker ADA. Sedangkan, penyerapan yang dilakukan oleh Mitra Kerja Binaan (Koperasi dan Non Koperasi) sejumlah 826 ribu ton,” imbuhnya.

Menurut Iqbal, penyerapan beras lokal akan sangat membantu petani Indonesia yang kesulitan menjual berasnya selama pandemi Covid-19. Tak hanya itu, penyerapan ini juga berdampak pada stabilisasi harga di tingkat petani.

“Selain untuk memumpuk stok cadangan beras pemerintah, kegiatan penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri ini juga menggerakkan perekonomian di tingkat petani. Sehingga, dapat memulihkan roda perekonomian sesuai arahan Bapak Presiden,” tuturnya.

Iqbal menambahkan, keberhasilan ini juga tidak terlepas dari kerja keras karyawan Bulog yang bekerja siang dan malam dengan pola piket yang tetap terkelola baik di tengah pandemi Covid-19. Dengan begitu, kegiatan operasional Bulog termasuk penyerapan gabah atau beras lokal tetap terlaksana baik.