Home Internasional Badan Kesehatan Amerika: Wabah COVID-19 Berlanjut Hingga 2022

Badan Kesehatan Amerika: Wabah COVID-19 Berlanjut Hingga 2022

New York, Gatra.com - Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) memperingatkan pada hari Rabu bahwa negara-negara di kawasan itu dapat terus menghadapi wabah COVID-19 lokal "hingga 2022". Sekalipun angka kematian dinyatakan turun dari puncaknya pada Januari lalu.

“Sementara vaksinasi sedang berkembang, kawasan itu menghadapi “masalah ketidaksetaraan vaksin yang parah” yang akan memperpanjang pandemi, terutama di negara-negara Amerika Latin yang lebih miskin,” kata PAHO dalam sebuah laporan pada pertemuan penetapan kebijakan tahunannya, dikutip Reuters, Kamis (23/9).

Itu berarti perlunya tindakan pencegahan yang berkelanjutan, termasuk prosedur untuk deteksi dini, penyelidikan dan isolasi kasus yang terinfeksi, serta pelacakan dan karantina kontak.

Wabah baru dikhawatirkan terjadi di lembaga-lembaga seperti panti jompo, penjara dan daerah perkotaan yang padat penduduk.

PAHO mengatakan cakupan vaksinasi dapat mencapai tingkat yang tinggi secara keseluruhan, dan banyak yang akan tergantung pada ketersediaan pasokan vaksin, yang selama ini memang terbatas di seluruh dunia. Akses serta permintaan di antara kelompok populasi tertentu.

“Keraguan vaksin selanjutnya dapat memperlambat penyerapan oleh populasi atau mencegah pencapaian penuh potensi vaksinasi,” kata laporan cabang regional Organisasi Kesehatan Dunia.

Dalam pembaruannya tentang situasi COVID-19 di Amerika, PAHO mengatakan hampir semua negara dan wilayah di kawasan itu telah melaporkan deteksi, setidaknya satu dari empat varian COVID yang menjadi perhatian.

Menurut PAHO, setengah dari mereka telah mendeteksi adanya varian Delta yang sangat menular, yang sekarang menjadi strain dominan di Kanada, Meksiko dan AS.

Wilayah Amerika terpukul keras dibandingkan bagian lain dunia, setelah lebih dari 2 juta jumlah kematian sejauh ini. Amerika Serikat dan Brasil memiliki angka kematian tertinggi di dunia.

Brasil, Kolombia, Meksiko, Peru, dan AS termasuk di antara 10 negara teratas pada jumlah kematian kumulatif secara global.

Amerika Latin dan Karibia memiliki lebih banyak kematian akibat COVID dibandingkan Asia dan Afrika.

512