Home Info Sawit Uni Eropa Tak Malu-malu Lagi Sedot Minyak Sawit Indonesia

Uni Eropa Tak Malu-malu Lagi Sedot Minyak Sawit Indonesia

Jakarta, Gatra.com- Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara (EU-27) tidak malu-malu lagi menyedot minyak sawit Indonesia. Buktinya, secara keseluruhan pada periode Januari-Juli 2021, ekspor minyak sawit mencapai kita 18,519 juta ton.

Kenaikan volume ekspor terbesar terjadi untuk tujuan EU-27 yang naik menjadi 509.000 ton, India menjadi 231.000 ton, Pakistan menjadi 277.000 ton, dan China menjadi 522.000 ton.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebutkan, nilai ekspor minyak sawit (CPO) kembali bergairah pada Juli 2021. Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengatakan, ekspor minyak sawit pada Juli 2021 naik sebesar 716.000 ton menjadi 2,7 juta ton.

Kenaikan ekspor terbesar pada olahan CPO sebesar 548.000 ton menjadi 2,11 juta ton. Sedangkan CPO naik 104.000 ton menjadi 151.000 ton. "Secara tahunan, sampai dengan Juli 2021, volume ekspor 2021 mengalami sedikit penurunan sebesar 0,6 persen lebih rendah dari tahun 2020," ujar Mukti melalui siaran pers, Jumat (10/9).

Sementara untuk nilai ekspor produk minyak sawit bulan Juli 2021 mencapai US$2,8 miliar, naik US$684,5 juta dari Juni 2021. Kondisi ini didukung kenaikan harga rata-rata CPO dari US$1.054 dollar pada Juni, menjadi US$1.124 dollar per ton cif Rotterdam pada Juli 2021.

Konsumsi dalam negeri turun menjadi 1,4 juta ton atau 13,1 persen lebih rendah dari Juni. Penurunan terbesar terjadi pada konsumsi untuk biodiesel menjadi 556.000 ton dan untuk pangan menjadi 708.000 ton, sedangkan untuk oleokimia hanya turun 2.000 ton menjadi 180.000 ton.

Namun, jika dilihat secara tahunan, konsumsi dalam negeri 2021 naik 6,9 persen lebih tinggi dari 2020. Produksi CPO bulan Juli mencapai 4 juta ton, turun 426.000 ton dari produksi Juni yang disebabkan faktor musiman.

Produksi Palm Kernel Oil (PKO) Juli juga turun menjadi 385.000 ton dari 426.000 ton pada Juni. Meskipun demikian, tren produksi selama 2021 adalah naik dengan laju rata-rata 177.000 ton per bulan. Secara tahunan, produksi CPO sampai Juli lebih tinggi 4,6 persen dari 2020 dan untuk stok akhir Juli naik 49.000 ton menjadi sebesar 4,5 juta ton.