Ramallah, Gatra.com – Mantan tahanan Palestina Hussein Masalmah telah meninggal dunia, tujuh bulan setelah ia dibebaskan dari tahanan Israel karena penyakit yang berhubungan dengan leukemia. Pejabat Palestina menuduh otoritas Israel "kelalaian medis" atas kasusnya.

Stasiun berita Al Jazeera melaporkan pada Kamis (23/9), Masalmah, pria yang berusia 39 tahun itu meninggal pada hari Kamis, 23 September 2021, di sebuah Rumah Sakit (RS) di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina.

Menurut kelompok tahanan Palestina, Masalmah sudah mengeluh sakit perut yang parah saat ditahan di Penjara Naqab selatan Israel selama dua bulan, sebelum otoritas penjara menyetujui untuk memindahkannya ke RS Soroka di Beer al-Sabaa. Dia didiagnosis dengan stadium lanjut dari kanker darah dan sumsum tulang.

Komisi Urusan Tahanan Otoritas Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (23/9), Masalmah telah "syahid" oleh "kebijakan kelalaian medis yang sistematis" otoritas Israel terhadapnya. Demikian pula, kelompok tahanan Palestina mengatakan mereka menganggap Israel harus bertanggung jawab atas kematian mantan tahanan tersebut serta mengutuk apa yang dikatakannya sebagai "kejahatan kelalaian medis", yang telah lama dipraktikkan terhadap ratusan tahanan yang sakit di penjara-penjara Israel.

Sementara itu, ribuan orang tampak menghadiri prosesi pemakaman Masalmah dari RS Pemerintah Beit Jala ke kampung halamannya di al-Khader, selatan Kota Betlehem, Palestina.

Untuk diketahui, pihak berwenang Israel sudah membebaskan Masalmah pada 15 Februari 2021 lalu, sekitar setahun sebelum menyelesaikan hukuman 20 tahun yang diberikan kepadanya pada 2002 lalu selama Intifada II. Kemudian, dia telah secara resmi didiagnosis menderita leukemia pada 10 Januari 2021.

Setelah dibebaskan, Masalmah dipindahkan ke Hadassah, sebuah RS Israel di Yerusalem karena kesehatannya terus memburuk dengan cepat. Dia pun dibawa ke Rumah Sakit Ramallah Istishari sepekan yang lalu dan kemudian meninggal dunia.