Home Gaya Hidup Etalase Dagang Bantu UKM Pasarkan Produk

Etalase Dagang Bantu UKM Pasarkan Produk

Karanganyar, Gatra.com - Pelaku usaha mandiri di bidang kuliner dibantu pemasarannya melalui etalase dagang. Yakni penempatan produk mereka di kantor-kantor instansi sampai ke warung berkelas. 

Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UMKM Karanganyar Martadi mengatakan etalase dagang diisi makanan kecil berizin industri rumah tangga. Aneka camilan maupun fashion mitra kerja UKM dipajang di rak yang ditempatkan di area potensial. Seperti perkantoran bank, instansi pemerintah, kantor layanan publik sampai ke pertokoan dan warung berkelas. Di rak dan loker berukuran dua meter itu bertuliskan 'produk binaan Disdagnakerkop UKM'

"Istilahnya dekstop ekspo berbentuk etalase dagang. Awalnya hanya satu unit dipasang di sudut kantor saya. Lalu tambah 10 unit ke tempat sentra oleh-oleh dan perkantoran. Sedangkan sekarang sudah banyak. Harapannya lebih mengenalkan UKM ke khalayak. Mereka yang datang ke Ubigo misalnya, bisa tahu ada produk UKM Karanganyar," katanya kepada Gatra.com, Sabtu (25/9). 

Penyebaran etalase dagang ini merupakan strategi jemput bola agar produk-produk UKM lebih mudah diakses oleh pasar sehingga mampu bertahan di tengah krisis. Gayung bersambut, program penyediaan etalase dagang direspons baik oleh para stakeholders. Sejumlah perbankan dan perusahaan swasta berkomitmen menyalurkan CSR maupun bantuannya untuk pengadaan etalase dagang.

Selain melalui akses penjualan offline, para UKM juga didorong meningkatkan omzetnya melalui jalur online. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace. Sebagai wujudnya, mereka bekerjasama dengan Shopee untuk membuat akun penjualan bersama dengan nama toko Witpari (wirausaha tangguh bumi intanpari). Melalui pola kerjasama langsung dengan pihak marketplace, para UKM mendapatkan nilai tambah berupa pendampingan, fasilitasi, dan mentoring dalam mengelola akunnya di marketplace tersebut. Satu akun digunakan untuk mempromosikan semua produk dari UKM yang tergabung dalam paguyuban, sehingga semakin mudah untuk melakukan promosi bersama dan kolaborasi. 


 

1773