Home Gaya Hidup Chef dan Praktisi Kuliner Bakal Berbagi Resep Olah Sisa Makanan

Chef dan Praktisi Kuliner Bakal Berbagi Resep Olah Sisa Makanan

Jakarta, Gatra.com – Chef hingga sejumlah nama kesohor di bidang kuliner bakal berbagi resep mengolah makanan sisa agar menjadi penganan anyar nan lezat dalam acara Kirin #SisaBisa dipandu oleh Putri Habibie, guru masak selebritas di LadyBake Cooking Class.

Corporate Brand Manager Kirin, Eka Arli Chandra, dalam keterangan tertulis pada Sabtu (25/9), menyampaikan, para pembicaranya yakni Chef Degan Septoadji, Alun Rahmadani dari Foodpreparation Indonesia, Healthy Lifestyle Influencer Tri Janita, Founder Garda Pangan Eva Bachtiar, Influencer Kuliner Gastronomoe, Co-Founder FoodCycle Indonesia Astrid Paramita, dan Food Blogger Windi Iwandi.

Mereka akan menjadi narasumber dalam acara yang berlangsung selama 8 episode dan ditayankan setiap hari Jumat, mulai 16 Juli hingga 3 September 2021. Mereka tak hanya membicarakan mengenai pengelolaan makanan sisa, tapi juga memberikan solusi dengan cara berbagi resep-resep ampuh dengan bahan-bahan sisa yang kerap dibuang.

"Untuk mendapatkan inspirasi mengolah resep dari bahan-bahan dan juga makanan sisa, dapat menonton seluruh episode Kirin #SisaBisa yang ada di IGTV akun Instagram Kirin @kirinindonesia," katanya.

Eka mengungkapkan, pihaknya menggelar Kirin #SisaBisa untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk mengolah sisa bahan makanan dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional.

Ide ini lahir karena menurut data The Economist pada tahun 2016, satu orang Indonesia membuang sekitar 300 kg limbah makanan. Jumlah tersebut berhasil membuat Indonesia menempati posisi kedua pada kontestasi negara penghasil limbah makanan di dunia.

Apabila angka tersebut terlalu besar untuk digambarkan, lanjut. Eka, maka mengutip Food and Agriculture Organization, sepertiga dari seluruh makanan yang hasilkan tidak berakhir menjadi konsumsi, melainkan sampah yang disia-siakan.

Limbah tersebut pada akhirnya hanya memiliki tiga nasib akhir. Pertama, menggunung dan perlahan berubah menjadi gas metana (gas rumah kaca) yang memperparah tingkat pemanasan global. Kedua, berakhir mengotori dan menjadi polusi di laut yang membahayakan biota laut.

Terakhir, ujar Eka, limbah tersebut ‘diolah’ oleh pemerintah dengan cara memindahkan, membakar, dan menghancurkan limbah makanan. Namun, untuk ‘mengolah’ limbah tersebut, pemerintah perlu mengeluarkan Rp5,4 juta setiap satu tonnya.

Menurutnya, untuk mengatasi problematika tersebut, tak hanya usaha dari industri penghasil makanan yang perlu melakukan kontrol produksi dan distribusi, namun, usaha dari setiap individu juga sangat berarti.

Kirin #SisaBisa merupakan rangkaian acara dari Kirin untuk mengingatkan masyarakat bahwa makanan yang tersisa dari dapur masing-masing tidak perlu terbuang sia-sia dan berakhir menjadi limbah makanan. Melainkan, makanan tersebut dapat diolah kembali menjadi hidangan baru.

179