Home Teknologi PII Siapkan Insinyur Hadapi Endemi Covid-19

PII Siapkan Insinyur Hadapi Endemi Covid-19

Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum (Ketum) Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto, mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan para insinyur untuk menghadapi jika pandemi Covid-19 menjadi endimi.

"Endemi ini juga kita harus berhati-hati. Kenapa? Karena endemi untuk Covid-19 ini mungkin bisa berbeda dengan endemi demam berdarah misalnya penanganannya. Endemi Covid-19 disalurkan lewat manusia, sehingga ada kekhawatiran muncul yang namanya hyper endemi misalnya," kata Heru pada Sabtu (25/9).

Terkait itu, lanjut Heru, pihaknya melakukan berbagai upaya, di antaranya menggelar seminar nasional bertajuk "Peran Insinyur untuk Menggerakkan Ekonomi dan Membangun Sistem Kesehatan Masyarakat," di aula Politeknik Negeri Batam, pada akhir pekan ini.

Seminar yang digeral secara hybrid alias komninasi daring dan luring, lanjut Heru, merupakan rangkaian kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PII Tahun 2021 yang digelar selama tiga hari di Batam.

Menurut Heru, tingkat penyebaran Covid-19 di Tanah Air sudah terisolir dan hanya di daerah-daerah tertentu serta penanganannya bukan hanya menjadi urusan tenaga kesehatan medis.

Para insinyur juga harus mengambil peran, di antaranya dengan membantu para dokter dengan menciptakan teknologi baru di bidang kesehatan. PII sudah sudah menjalin komunikasi dengan pihak kesehatan untuk membantu penanganan pandemi Covid-19.

"Selama ini kan kelihatannya urusan kesehatan kan murni urusan dokter saja. Padahal kita tahu, di balik dokter itu ada teknologi. Dokter selama ini bekerja, semua menggunakan teknologi. Teknologi kesehatan itu kan sumbernya berasal dari para insinyur," katanya.

Menurutnya, di luar negeri, hal tersebut sudah menjadi bagian sinergi antara bidang keseatan dan teknologi. Sedangkan di Indonesia, hal ini berlum berjalan maksimal. PII pun mendorong para anggotanya untuk melukannya.

"Kami mengajak para insinyur untuk maju ke depan, bersama-sama menjadi pilar ketahanan kesehatan nasional bersama dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya," kata Heru.

Untuk mengarah ke sana, para insinyur harus mendalami hal-hal yang dibutuhkan oleh para medis atau dunia kesehatan. Karena itulah PII berkomunikasi dengan asosiasi kesehatan, produsen alat kesehatan, industri kesehatan, dan lain sebagainya, untuk memahami apa kebutuhan dan syarat-syarat di dunia kesehatan.

Heru mengatakan, setelah para insinyur sukses membantu dunia kesehatan melalui teknologi baru, tahapan berikutnya adalah menjodohkan teknologi tersebut dengan industri, sehingga teknologi baru di bidang kesehatan itu bisa membantu perindustrian alat-alat kesehatan dalam negeri.

Adapun seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Sadikin; Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid; Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (WANTIKNAS), Ilham Habibie; Rektor Universitas Gadjah Mada, Panut Mulyono; Rektor Universitas Padjajaran, Rina Indiastuti; dan Sekjend Gakeslab, Randy H Teguh.

Ketum PII, Heru Dewanto (batik) berbincang dengan Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (WANTIKNAS), Ilham Habibie, dalam pembukaan Rapimnas PII pada akhir pekan ini. (Dok. PII)

191