Home Info Sawit Indonesia Meminta Sri Lanka Tinjau Kebijakan Sawit

Indonesia Meminta Sri Lanka Tinjau Kebijakan Sawit

Jakarta, Gatra.com- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkomunikasi dengan Menlu Sri Lanka dalam pertemuan bilateral di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di New York, baru-baru ini. Retno meminta Sri Lanka membuka kembali pintu untuk ekspor sawit Indonesia.

Sri Lanka adalah salah satu negara pengimpor minyak sawit Indonesia, namun belakangan pemerintah negara tetangga India ini membuat kebijakan yang menghambat ekspor minyak sawit Indonesia. Pemerintah Sri Lanka secara resmi melarang impor sawit.

Tak hanya itu, segala aktivitas perluasan perkebunan sawit di sana dihentikan dan meminta para produsen sawit untuk mulai mengganti tanaman sawit mereka dengan komoditas yang dinilai lebih ramah lingkungan.

Impor dan perluasan sawit di negara itu memang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring naiknya permintaan minyak sawit dari masyarakat. Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa membuat kebijakan ini untuk membebaskan negaranya dari perkebunan dan konsumsi sawit.

Menlu Retno Marsudi meminta Pemerintah Sri Lanka meninjau kembali kebijakan yang menghambat ekspor sawit Indonesia itu. Pemerintah Sri Lanka menyambut baik permintaan Indonesia, dan pembicaraan antara kedua negara masih sedang diintensifkan.

"Menlu Sri Lanka dan saya sepakat untuk mengintensifkan komunikasi dalam menyelesaikan isu sawit ini," katanya.