Home Milenial Nadiem Diminta Benahi Kualitas 'Pabrik' Penghasil Guru

Nadiem Diminta Benahi Kualitas 'Pabrik' Penghasil Guru

Jakarta, Gatra.com - Pemerhati Pendidikan, Indra Charismiadji menyebut, sudah waktunya pemerintah untuk melakukan peningkatan kualitas terhadap Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Karena LPTK sebagai "pabrik guru" sekarang ini dinilai belum mampu menghasilkan guru dan tenaga pendidik dengan kualitas yang diharapkan, dan selaras dengan perkembangan era 4.0.

Menurut Indra, Sudah waktunya bagi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, untuk kembali berfokus pada pembenahan LPTK. Karena, Nadiem sejak dilantik sebagai Menteri 2019 lalu dinilai belum benar-benar serius untuk meramu strategi peningkatan LPTK.

"LPTK saat ini belum mampu menjawab tantangan masa depan. Materi yang disediakan pun, tak mampu mendongkrak kemampuan murid sesuai kebutuhan zaman," kata Indra kepada wartawan, Rabu (29/9).

Lebih lanjut, Indra pun mengaggap peningkatan yang harus dilakukan kepada LPTK mustilah dimulai dari pendataan menyeluruh terhadap kebutuhan guru di tiap-tiap sekolah. Karena menurut Indra, Jumlah guru di tanah air yang mencapai angka 3 Juta pun dinilai sudah terlalu banyak.

"Habis itu dirumuskan kualifikasi guru yang dibutuhkan seperti apa. Di situ tugas LPTK untuk menyiapkan kualifikasi dan jumlah yang sesuai kebutuhan. Jadi enggak usah setiap kampus punya LPTK," jelas Indra.

Senada dengan Indra, Wakil Sekjen PGRI  Dudung Abdul Qadir, pun meminta agar  Mendikbudristek segera melakukan pembenahan pada sektor LPTK. Hal ini menurut Dudung krusial, jika cita-cita pembangunan sumberfaya manusia yang digaungkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo ingin tercapai. Hal ini dolatarbelakangi oleh peran krusial guru, dalam l membentuk siswa yang siap dengan masa depan.

"Hari ini Mas Nadiem harus menyiapkan LPTK untuk masa depan, sesuai generasi masa yang akan datang. Kita ingin menghasilkan guru yang diharapkan," beber Dudung.

Belum maksimalnya peran LPTK, sambung Dudung, bisa dilihat dari belum cakapnya para guru dan tenaga pendidik untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pandemi Covid-1o yang memaksa pembelajaran harus difasilitasi teknologi pun akhirnya tidak dapat berjalan maksimal.

"Saya tidak menyalahkan LPTK karena kemampuan seperti itu. Karena pada waktu itu Teknologi Informasi  belum membuaat peranan penting dan guru-guru hari ini banyak didominiasi lulusan LPTK 20 atau 30 tahun lalu. Makanya saya minta hari ini harus ada transformasi LPTK, Pemerintah harus konsen menyiapkan LPTK hebat, sarana prasarana lengkap untuk guru kelas dunia," tandasnya.


 

138