Jakarta, Gatra.com – Pada akhir September ini, Monash University secara resmi mengumumkan kegiatan kuliah untuk mahasiswa angkatan pertamanya seiring dimulainya operasionalisasi kampus asing pertama di Indonesia tersebut pada 4 Oktober mendatang. Perkuliahan dikhususkan untuk program pascasarjana (S2) dan doktoral (S3) tersebut akan berfokus kepada empat jurusan yang berorientasi masa depan.
Jurusan tersebut di antaranya Sains Data (Data Science), Kebijakan Publik (Public Policy), Desain Perkotaan (Urban Design) dan Inovasi Bisnis (Business Innovation). Jurusan itu dirancang khusus untuk mendidik tenaga kerja Indonesia agar dapat berkontribusi lebih jauh membangun bangsa Indonesia, khususnya dalam aspek sosial, ekonomi dan teknologi.
Pro Vice-Chancellor dan President Monash University Indonesia, Profesor Andrew MacIntyre mengatakan, kehadiran fisik kampus Monash di Indonesia merupakan komitmen kampus untuk hadir di Indonesia dan Asia secara umum. “Visi bersama antara Monash University dan Pemerintah Indonesia adalah menciptakan berbagai pengetahuan yang dapat berkontribusi secara luas terhadap pembangunan sektor sosial, teknologi dan ekonomi di Indonesia,” ujar MacIntyre.
Lebih lanjut, Profesor MacIntyre mengatakan, inagurasi tersebut penting guna mewujudkan visi besar tersebut. “Mewakili pihak universitas, saya ingin menyambut seluruh mahasiswa, staf dan anggota komunitas yang kini telah menjadi bagian dari komunitas Monash,” katanya.
Diketahui, kampus pascasarjana Monash University berlokasi di barat daya Jakarta, tepatnya Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan. Kampus tersebut direncanakan mampu menampung 2.000 mahasiswa setiap tahunnya dan sudah mulai menerima aplikasi mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2022.
Monash University Indonesia menawarkan program kuliah bergelar Master dan PhD, bersamaan dengan berbagai program eksekutif dan mikro-kredensial yang ditujukan untuk sektor tertentu.
Baca juga: Kabar Baik! Monash University Resmi Beroperasi di Indonesia
Chief Operation Officer (COO) Monash University Indonesia, Tantia Dian Permata Indah mengatakan, reputasi Monash University yang unggul diharapkan dapat memperkuat hubungan riset dan pendidikan antara Australia dan Asia. Ia menyatakan, keberadaan Monash University akan memfasilitasi mahasiswa Indonesia menjangkau akses terhadap pendidikan pascasarjana berkelas dunia.
“Selain itu seluruh ekosistem yang terdiri dari industri, akademisi, pemerintah, dan alumni akan bahu membahu untuk menciptakan dampak yang istimewa dalam proses pembangunan Indonesia,” kata Tantia.
Sebagai kampus asing pertama yang beroperasi di Indonesia, Monash University Indonesia akan mendorong kolaborasi riset dan kemitraan dengan komunitas akademisi, menghadirkan program pengembangan profesional lanjutan mahasiswa pascasarjana dan menciptakan berbagai peluang kemitraan komersial untuk industri.
President and Vice-Chancellor Monash University, Profesor Margaret Gardner AC mengatakan, pendirian kampus di Indonesia merupakan bagian komitmen Monash untuk menjadi universitas global. Sebelumnya Monash University hadir di Malaysia (Universitas Monash Malaysia). Monash juga membangun kemitraan dengan SouthEast University di Suzhou (Cina), serta Indian Institute of Technology Bombay (India).
“Kampus Monash di Jakarta akan menghadirkan rintisan hubungan dan kolaborasi baru dalam jaringan global kami yang dinamis, sekaligus mempererat hubungan jangka panjang yang telah terjalin dengan Indonesia dan kawasan Asia Pacifik,” kata Profesor Gardner.
Gardner menyampaikan, kebanggaannya terhadap pencapaian Monash University yang mampu menjangkau Kawasan Asia Tenggara, khususnya Jakarta. “Saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Professor Andrew MacIntyre dan tim yang sudah mewujudkan mimpi ambisius ini. Kami juga berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Pemerintah Indonesia yang telah memberikan persetujuan dan dukungan kepada Monash untuk menjadi kampus internasional pertama di Indonesia,” ujarnya.
Kehadiran Monash University di Indonesia juga menuai apresiasi dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. “Saya menyambut dengan antusias dimulainya kegiatan belajar mengajar di Monash University Indonesia sebagai kampus asing pertama di Indonesia ini. Mari kita nantikan bersama bagaimana program akademik dan lulusan Monash dapat berkontribusi terhadap kemajuan bangsa,” ujar Nadiem.
