_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
_thumb.jpg "Bagaimana Musisi Bersikap terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel?")
_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Jakarta, Gatra.com - Konservasi dan Revitalisasi Sastra di Daerah menjadi salah satu hal yang tengah dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Hal ini dilakukan sebagai upaya pelindungan terhadap bahasa dan sastra daerah agar tidak mengalami kepunahan.
Revitalisasi Sastra Daerah salah satunya tengah dilakukan di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua. Dijelaskan oleh Kepala Balai Bahasa Papua, Firman Susilo, revitalisasi menjadi ujung tombak keberlanjutan pelindungan bahasa dan sastra di daerah. Salah satu keluaran revitalisasi yang diharapkan, yakni terus berlanjut dan bertambahnya jumlah penutur muda di Papua.
Tujuan revitalisasi yakni meningkatkan penguasaan masyarakat terhadap sastra daerah. "Serta meningkatkan penguasaan sastra daerah melalui ranah pendidikan, baik sebagai muatan lokal maupun ekstrakulikuler hingga meningkatkan penguasaan sastra daerah melalui komunitas, seperti kelompok kesenian atau kelompok pecinta sastra daerah," kata Firman kepada wartawan, Sabtu (2/10).
Revitalisasi pun diyakini punya peran penting dalam menjaga keaslian bahasa dan sastra daerah untuk tetap hidup. Melalui bahasa dan sastra pula, masyarakat juga dapat kembali punya hubungan bahasa dan sastra daerah yang dapat membangun kembali tradisi komunitas bahasa dan sastra daerah.
Semoga dengan langkah ini pula kita dapat menghadirkan generasi baru dari penutur bahasa dan sastra daerah di Papua. Karena keberlanjutan bahasa dan sastra daerah tetap berada di tangan penutur bahasa dan sastra daerah dan pemerintah daerah itu sendiri, tandasnya.
