Home Milenial Mengintip Keindahan Batik Gambo Asal Muba yang Kini Mendunia

Mengintip Keindahan Batik Gambo Asal Muba yang Kini Mendunia

Palembang, Gatra.com - Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Kini, hari batik nasional kembali diperingati secara bersamaan di Indonesia, Sabtu (2/10).

Berbicara soal batik, Gambo asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang merupakan batik khas yang bahan dasar pembuatannya berasal dari limbah getah gambir kini tak hanya dikenal mancanegara, tapi juga sudah mendunia.

Terbukti, Gambo Muba belum lama ini sempat bertengger pada ajang Miss Supranational 2021 yang digelar di Polandia. Dalam ajang bergengsi tersebut, jumputan Gambo Muba digunakan oleh Jihane Almira Chedid yang merupakan wakil dari Indonesia.

Sebelumnya juga, batik Gambo Muba tersebut dipakai keluarga besar mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri bersama Ketua DPR RI, Puan Maharani saat merayakan Idul Fitri.

Inisiator Gambo Muba, Thia Yufada, mengatakan pembuatan Gambo Muba yang merupakan batik khas Bumi Serasan Sekate dengan bahan dasar pembuatannya berasal dari limbah getah gambir itu telah dijalani sejak 2017 lalu.

“Selamat Hari Batik Nasional, batik kebangaan Indonesia dan dicintai dunia. Kalau di Muba, kita punya Gambo Muba, kain jumputan karya warga lokal yang juga dicintai dunia,” ujarnya, Sabtu (2/10).

Menurutnya, kini Gambo tersebut telah menjadi identitas kabupaten setempat. “Kerajinan tangan jumputan warga Muba ini akan terus dilestarikan dan menjadi kebangaan tersendiri bagi warga Muba,” katanya.

Dijelaskannya, Gambo Muba ialah kain khas metode jumputan, diwarnai dengan dicelup getah gambir yang awalnya dianggap limbah dan dibuang percuma. Kini pihaknya mampu mendorong perajin gambir dengan merubah limbah menjadi pewarna utama kain. Sebagai produk eco fashion, Gambo Muba memakai 100 persen pewarna alami anti kimia.

Hal tersebut, lanjutnya, juga menjawab isu international dimana lebih dari 50 persen limbah kimia berasal dari limbah tekstil. Sedangkan untuk Gambo Muba adalah aksi alternatif dan sumbangan Muba untuk dunia tekstil.

“Produk ini tidak menghasilkan limbah kimia, tapi memanfaatkan limbah getah gambir untuk pewarna alami Gambo Muba,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Dodi Reza, mengatakan pemerimtah kabupaten setempat akan maksimal turut andil mempertahankan eksistensi dan pemberdayaan perajin batik Gambo Muba yang dilakukan kalangan ibu-ibu pedesaan di wilayahnya.

“Gambo ini produk eco fashion yang sangat luar biasa. Kini fokus kita bagaimana pemberdayaan dan kebutuhan pembuatan Gambo Muba terus ada,” ujarnya.

Ditambahkannya, Gambo Muba juga telah menjadi identitas wilayah yang ia pimpin. Bahkan, masyarakat Muba harus bangga karena Gambo Muba saat ini tidak hanya dikenal mancanegara, tapi juga sudah mendunia.

“Jadi, saya harap kesejahteraan perajin Gambo dan petani gambir Muba terus meningkat dengan semakin diminatinya Gambo Muba. Saya ucapkan Selamat Hari Batik Nasional. Batik Indonesia Mendunia, Gambo Muba Makin Berjaya,” katanya.

2585