Home Milenial Cerita Generasi Muda, Cara Jaga Tradisi Batik

Cerita Generasi Muda, Cara Jaga Tradisi Batik

Jakarta, Gatra.com- Dalam Hari Batik Nasional 2021 yang jatuh pada 2 Oktober, UNESCO dan Citi Indonesia mempersembahkan  cerita para generasi muda yang teguh menjaga tradisi batik dalam kehidupan mereka.

Dalam acara ini selain dihadirkan tur virtual ke desa-desa pembatik di wilayah Klaten, Jawa Tengah, akan ada juga kuis-kuis menarik serta pasar virtual yang menampilkan karya para pembatik muda yang sayang untuk dilewatkan.

“Kami  sangat mengapresiasi dengan terselenggaranya kegiatan virtual tour of batik village serta memfasilitasi online batik fest yang mempromosikan penjualan hasil karya pembuat batik muda, desainer, serta para pengusaha kreatif berbasis budaya, serta para pengrajin lainnya," kata Direktur Industri Aneka & IKM Kimia, Sandang & Kerajinan, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, E. Ratna Utarianingrum dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/10).

Ia berharap acara ini akan memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha batik. "Besar harapan kami acara ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan kepada para pengusaha muda kreatif khususnya pada sektor industri wastra khususnya batik dan produk-produk turunan lainnya,” ujarnya.

Perayaan virtual ini adalah salah satu bagian dari program Creative Youth at Indonesian Heritage Sites, yang dilaksanakan oleh UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia dibawah dukungan Citi Foundation – yang juga  dikenal sebagai Program Kita Muda Kreatif.

Program ini menyediakan peningkatan kapasitas usaha kepada 400 wirausaha muda yang mengembangkan industr kreatif dan produk budaya di sekitar situs UNESCO dan destinasi wisata populer lainnya di Indonesia.

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, sangat sepakat bahwa melibatkan generasi muda adalah kunci untuk memastikan bahwa upaya pelestarian warisan budaya, seperti batik, bisa terus berlangsung dan tidak punah.

“Dalam tahun keempat dukungan kami terhadap program ini, Citi sangat bangga melihat bahwa meski didera pandemi, program Kita Muda Kreatif bisa terus memberikan manfaat positif kepada para para peserta program maupun masyarakat di sekitarnya," ungkap Batara.

Hingga saat ini, program Kita Muda Kreatif telah menjangkau 600 generasi muda sebagai penerima dibeberapa wilayah di Indonesia disekitar situs warisan dunia.

Meskipun pandemi masih berlangsung, para wirausaha muda kreatif tetap menjaga semangat mereka untuk melanjutkan serta menjelajah berbagai kesempatan yang beragam untuk menjaga agar Batik agar tetap lestari.

“Batik adalah warisan budaya kita. Ini adalah tanggung jawab kita untuk mencintai dan menjaganya,” ungkap Khaleili Nungki Hashifah, pemilik Creative Batik di Yogyakarta dengan semangat.

Banyak inisiasi kreatif yang lahir dari mereka, seperti mengembangkan masker dari batik sebagai sebuah fashion statement yang baru.

Serta mengembangkan serta membangkitkan kembali teknik pewarnaan alami dengan bahan dari alam, bahkan membuat paket membatik gerabah untuk anak-anak sehingga meski dirumah saja, anak –anak tetap bisa belajar membuat batik.

“Saya sangat senang karena Kita Muda Kreatif tetap mendukung para pembuat batik muda untuk mengembangkan bisnis berkelanjutan sehingga kami mampu untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya,” tambahnya.

Rekna Indri, pemilik Batik Kani di Klaten juga menambahkan, “Ada banyak candi disini, sebagai salah satu warisan dunia yang menakjubkan dan kaya dengan cerita serta filosofi” Kekagumannya pada candi dan filosofi reliefnya kemudian menginspirasi Rekna Indri untuk membuat karya batik dengan motif relief candi.

Pada tahun 2021, sekitar 18,000 usaha Batik kecil dan menengah tercatat di Kementerian Industri Republik Indonesia. Dan sejak tahun 2009, Batik juga diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Budaya tak Benda.

“Namun, bisakah kita yakin dalam 20-30 tahun kedepan, kita masih bisa mengagumi keindahahan karya Batik Tulis yang dibuat oleh tangan?” ungkap Direktur UNESCO Jakarta, Mohamad Djelid.

“Dalam hal ini maka pelibatan para generasi muda adalah sebuah kewajiban. Dan karenanya, kita harus memberdayakan generasi muda dalam mengembangkan nilai warisan budaya ini kedepannya," paparnya.

432