Home INFO POLRI Keluarga Abock Busup Menolak Jenazah Diautopsi

Keluarga Abock Busup Menolak Jenazah Diautopsi

Jakarta, Gatra.com – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyebutkan bahwa pihak keluarga menolak jenazah mantan Bupati Yahokimo, Abock Busup, untuk diautopsi. Meninggalnya Abock diduga menjadi penyebab dari penyerangan Gereja GIDI, Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Minggu (3/10).

Rusdi menuturkan bahwa polisi sudah berkoordinasi dengan adik dari Abock. Menurutnya, pihak keluarga sudah menerima kematian Abock sebagai takdir sehingga tidak perlu diautopsi.

“[Adik Abock] menjelaskan kepada aparat kepolisian bahwa tidak perlu dilakukan autopsi terhadap korban karena pihak keluarga telah menerima peristiwa ini sebagai sebuah takdir,” ucap Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (4/10).

Menurut Rusdi, adik Abock akan menjelaskan peristiwa ini kepada keluarga dan juga masyarakat di Kabupaten Yahukimo, Papua. Adapun hal bersifat medis yang menjadi penyebab meninggalnya Abock, menurutnya masih didalami.

Berdasarkan keterangan dokter, Abock dibawa ke rumah sakit dalam keadaan meninggal atau dead on arrival. Selain itu, tanda-tanda kekerasan juga tidak ditemukan.

"Tidak juga diketemukan tanda-tanda kekerasan di sekitar tubuh korban dan juga tidak ditemukan benda-benda lain, obat-obatan, dan sebagainya, ini tidak diketemukan," tuturnya.

Rusdi juga menyebutkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, tanda kekerasan tidak ditemukan pada jenazah Abock. Benda-benda dan obat-obatan juga tidak ditemukan di sekitar jenazah.

Abock ditemukan meninggal dunia di salah satu kamar dari Hotel Grand Mercure, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat pada Minggu (3/10). Jenazah Abock ditemukan oleh petugas hotel yang sebelumnya mengetuk pintu kamar Abock, tetapi tidak mendapatkan respons.

Jenazah Abock kemudian dibawa ke Rumah Sakit Melia Cibubur di hari yang sama pada Pukul 11.00 WIB. Saat ini jenazah sudah ada di Papua.

Rusdi juga menyebutkan, Polda Papua menangani perkara ini dan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya. Menurutnya, yang terpenting adalah masyarakat di Yahukimo tidak terprovokasi.

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR