Home Gaya Hidup Kuliah Tatap Muka di Yogyakarta Tunggu Hasil Survei Dikti

Kuliah Tatap Muka di Yogyakarta Tunggu Hasil Survei Dikti

Yogyakarta, Gatra.com - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan bakal melakukan survei kesiapan penerapan protokol kesehatan (prokes) di perguruan tinggi menyambut kuliah tatap muka. Survei bakal digelar di semester genap tahun depan. 
 
"Sebagai salah satu tulang punggung perekonomian DIY, keberadaan mahasiswa di kampus penting. Soal PTM apakah bisa dimulai tahun depan, kita tidak tahu," kata Pelaksana Tugas Kepala LL Dikti Wilayah V, Bhima Widyo Andoko, Rabu (6/10). 
 
Bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) DIY, LL Dikti berencana menyurvei kesiapan penerapan protokol kesehatan di seluruh kampus. Survei ini untuk melihat kelayakan kampus menggelar perkuliahan tatap muka (PTM).
 
Survei serupa menurut Bhima pernah dilakukan pada April lalu saat semester ganjil. 
 
Hasil survei enam bulan lalu menggambarkan sarana dan prasarana kampus di DIY telah siap menggelar kuliah langsung. Namun karena melonjaknya angka Covid-19 maka kebijakan itu ditunda. 
 
"Saat itu angka vaksinasi bagi tenaga pengajar dan mahasiswa masih berkisar 52 persen. Kemungkinan angka itu meningkat drastis karena banyak kampus yang menggelar vaksinasi mandiri," katanya. 
 
Survei saat itu juga menyebutkan, sebagian kampus menghendaki meminta metode pembelajaran secara bauran, yakni alam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). 
 
Kuliah luring sesuai aturan harus dibatasi. Saat itu hanya kampus-kampus berbasis vokasi yang diizinkan menggelar kuliah luring. 
 
"Untuk yang bauran, mahasiswa yang diizinkan di kelas hanya 25 persen, 75 persen daring. Kemungkinan kedepan ada peningkatan, semisal 50:50," lanjutnya.
 
Selain melihat kesiapan sarana dan prasarana kampus dalam penerapan prokes, survei juga akan melihat cakupan vaksinasi. Jika 80 persen tenaga pengajar dan mahasiswa sudah tervaksin, peluang kuliah luring juga besar.
 
Adapun Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik Universitas Gadjah Mada, Hatma Suryatmojo, mengatakan UGM tengah membahas pertemuan tatap muka. 
 
"Dijdwalkan usai penyelenggaraan Ujian Tengah Semester (UTS) pertengahan Oktober ini mahasiswa UGM bisa mengikuti PTM Terkendali," jelasnya. 
 
UGM sendiri menurut Hatma mengistilahkan PTM Terkendali, bukannya PTM yang meihat jumlah peserta kuliah.
 
"Tapi untuk PTM Terkendali bukan hanya menyangkut soal jumlah, namun juga soal infrastruktur dan lain-lain, termasuk infrastruktur kesehatan," katanya.
366