Home Kesehatan Wapres Ma'ruf Instruksikan TNI-Polri & Pemda Sinergi Percepat Vaksinasi

Wapres Ma'ruf Instruksikan TNI-Polri & Pemda Sinergi Percepat Vaksinasi

Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengungkapkan harapan pemerintah agar TNI dan Polri dapat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat vaksinasi, terutama di daerah yang capaiannya masih terbilang rendah, termasuk di daerah aglomerasi.

“Saya juga meminta agar TNI dan Polri memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah guna meningkatkan kecepatan vaksinasi,” ujar Wapres, Rabu (06/10).

Data Kementerian Kesehatan, hingga 3 Oktober 2021, secara nasional vaksinasi dosis pertama baru mencapai 45,03% dan untuk dosis kedua 25,29%. Sementara itu, untuk mencapai herd immunity dibutuhkan vaksinasi 70% dari total penduduk yakni 208,5 juta jiwa dengan dua dosis vaksin.

Wapres menekankan bahwa dibutuhkan upaya extra ordinary dan masif guna merealisasikan pencapaian target vaksinasi terhadap 70% penduduk Indonesia dalam jangka waktu yang ditetapkan pemerintah, yakni selama 1 tahun.

“Dalam rangka upaya itulah maka Bapak Presiden menginstruksikan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk memobilisasikan kekuatan, bersama-sama jajaran Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan percepatan vaksinasi nasional,” tegasnya.

Mengutip data Kementerian Kesehatan, Wapres mengatakan bahwa rata-rata vaksinasi di tanah air telah mencapai 1,4 juta dosis per hari.

“Dengan kecepatan vaksinasi tersebut, diperkirakan masih dibutuhkan 7 bulan dari sekarang atau sekitar pertengahan tahun 2022 untuk mencapai cakupan 70%,” ujarnya.

Namun, sambung Wapres, apabila proses vaksinasi ingin selesai pada akhir 2021, maka kecepatan vaksinasi perlu ditingkatkan menjadi 2,5 juta vaksinasi per hari.

“Langkah ini juga akan disertai insentif berupa penurunan level PPKM di wilayah yang dapat memenuhi target vaksinasi yang telah ditetapkan,” tuturnya.

Wapres menyebut, prioritas sasaran vaksinasi juga perlu diberikan kepada kelompok lanjut usia (lansia), yang per 3 Oktober 2021 baru mencapai 6,6 juta orang untuk dosis pertama, dan dosis yang lengkap baru 4,4 juta orang, dari jumlah sasaran lansia seluruhnya sebanyak 21,5 juta orang.

“Untuk mendukung dibukanya kembali pendidikan tatap muka (PTM) kita juga perlu memprioritaskan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga pendidik yang ditargetkan sebanyak 5,06 juta orang. Menurut data sampai dengan tanggal 3 Oktober, baru 2,55 juta yang tercatat telah mendapatkan vaksinasi dosis yang ke-1, sedangkan yang telah mendapat dosis yang ke-2 adalah 2,1 juta orang,” ujarnya.

113