Jakarta, Gatra.com – Salah seorang yang tergabung dalam Tim Vaksin Nusantara Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Purnawirawan Daniel Tjen mengatakan kandungan lokal Vaksin Nusantara saat ini telah mencapai angka 95%. Di mana yang masih impor atau dari luar adalah kit-nya dan media nutrisinya.

“Sebenarnya media nutrisi itu bisa diproduksi di dalam negeri, hanya karena produksinya sedikit, maka biayanya jadi mahal,” katanya, lewat Zoom dalam acara diskusi dengan topik “Merindukan Vaksin Nusantara” pada Rabu, (6/10).

Daniel mengatakan hal itu termasuk juga dengan pembuatan antigennya. Ia menerangkan antigen berasal dari sub unit protein varian SARS-CoV-2. “Apabila sudah mencapai tahapan produksi, selesai uji klinis, sebenarnya media nutrisi ini bisa kita produksi dalam jumlah besar sehingga harganya sangat murah termasuk antigennya karena kita sudah mampu,” tambahnya.

“Jadi ke depan, aku yakin kita bisa 100% kandungan lokalnya,” ucap Daniel.

Sementara itu, ia mengatakan bahwasanya mereka berharap uji klinis fase 3 dapat secepatnya dikerjakan. Adapun diketahui, Tim Vaksin Nusantara masih menunggu hasil uji klinis fase 2 yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) atas vaksin COVID-19 besutan eks Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Terawan Agus Putranto itu.

“Kita tentu harus selalu mengedepankan dengan kaidah-kaidah yang ada di Good Clinical Practices [GCP], sesuai dengan panduan yang dikeluarkan WHO [World Health Organization],” kata Daniel.

“Kita harapkan sekali lagi, ini akan berjalan cepat dan untuk itu tentu mohon doa restu dari ibu/bapak sekalian. Hingga saat ini, belum ada satupun obat anti COVID yang baik,” imbuhnya.