Blora, Gatra.com - Bupati Blora, Arief Rohman mengaku telah menyiapkan bonus terhadap para atlet asal Blora yang berhasil meraih medali di PON XX Papua. Sejauh ini sudah ada 3 atlet asal Blora yang berhasil menyumbangkan medali bagi kontingen Jawa Tengah. 

Ketiga atlet asal Blora yang berhasil menyumbangkan medali adalah, Agustina Sari dan Berthdigna Devi dari cabang olahraga panjat tebing peraih medali emas dan  Siti Nafisathul Hurairoh dari cabang olahraga angka besi peraih medali perak. 

"Kita berikan apresiasi. Kita akan sambut dengan memberikan bonus bagi atlet yang berprestasi di PON XX Papua. Jumlahnya ada, surprise pokoknya," kata Arief, Jumat (8/10). 

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Blora Hery Sutiyono menyambut gembira perolehan medali atlet Blora tersebut. 

“Setelah sehari sebelumnya atlet Blora atas nama Siti Nafisatul Hariroh meraih perak di cabang angkat besi, kali ini atlet Blora meraih emas. Kami bangga dan mudah-mudahan perolehan medali ini akan bertambah lagi hingga berakhirnya PON XX 15 Oktober,” ujarnya. 

Di PON tahun ini, KONI Blora metargetkan jumlah perolehan medali yang dipersembahkan atlet Blora minimal sama seperti pada PON XIX 2016 di Jawa Barat. 

Yakni satu emas, satu perak dan dua perunggu. Ketika itu emas diraih Krisna Wahyu Permana (Tolak Peluru), Agustina Sari (Perak) dan perunggu oleh Bektiningsih Primadian Fitri (Lari 800 meter) dan Risky Gita Anwar (Tim Hockey Putri Jateng).

“Masih banyak atlet Blora yang belum bertanding di PON kali ini. Doakan saja mereka bisa meraih medali,” kata Hery. 

Di PON kali ini Blora menyertakan sebanyak 10 atlet. Mereka adalah Krisna Wahyu Permana (Atletik-Tolak Peluru), Bektiningsih Prima Dian Fitri (Atletik), Adith Rico (Atletik), Adith Rici (Atletik), Ardian Yulianto (Atletik),  Agustina Sari (Panjat Tebing), Berthdigna Devi (Panjat Tebing), M Yasin (Angkat Besi), Siti Nafisatul Hariroh (Angkat Besi) dan Irma Arunisa Iryanti (Dayung). 

Selain ke-10 atlet tersebut, Blora juga menyertakan atlet bela diri Sambo, Sunoto, untuk berlaga di PON Papua. Hanya saja cabang Sambo tidak dipertandingkan resmi melainkan partai ekshibisi.